• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 13 Juli 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Umum

Menyelami Makna Filosofi Patung GWK Bali

Penulis Raya
3 Juli 2024
A A
patung GWK bali

(Pinterest)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA,PANJIRAKYAT: Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berdiri kokoh di Ungasan, Bali, tak sekadar ikon budaya Pulau Dewata, tetapi juga kaya akan makna filosofis.

BACAJUGA

Prediksi Cuaca BMKG Hari ini, Lihat Prakiraan Kota Besar di Pulau Jawa

Potensi Megathrust di Jabar, Pj Gubernur Terbitkan SE!

Menghabiskan proses pembangunan selama 28 tahun, patung GWK akhirnya bisa berdiri megah di GWK Cultural Park. Patung ini memiliki tinggi 122 meter, lebar 66 meter, dan berat sekitar 4.000 ton.

Pembangunan patung GWK sempat terhenti akibat krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998.

Setelah tertunda selama 16 tahun, pembangunan dilanjutkan dan diresmikan pada 22 September 2018 oleh Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENT

Desain patung ini dibuat oleh seniman Bali, I Nyoman Nuarta, menggunakan bahan kuningan, baja, dan tembaga. Dengan menjadi patung tertinggi keempat di dunia, Patung GWK terlihat dari radius 20 kilometer.

Makna Filosofis dan Kisah Patung GWK

Nama Garuda Wisnu Kencana diambil dari bentuk patung yang menggambarkan Dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda dengan mahkota emas.

Patung ini terinspirasi oleh kisah Hindu tentang Garuda yang mencari ramuan kehidupan Tirta Amerta.

Dalam mitologi Hindu, Garuda setuju untuk menjadi tunggangan Dewa Wisnu sebagai imbalan atas hak menggunakan ramuan Tirta Amerta.

Dewa Wisnu adalah salah satu dari tiga dewa utama Hindu yang dikenal sebagai Trimurti. Dia merupakan penguasa alam semesta dan pelindung dari kehancuran.
Patung Wisnu di GWK menggambarkan peran pentingnya sebagai penjaga dan pemelihara dunia.

Makna dan filosofi Patung GWK tercermin dalam setiap bangunan di GWK Cultural Park. Di pintu masuk, terdapat kolam Tirta Amerta yang melambangkan sumber kehidupan.

Plaza Garuda menampilkan Patung Garuda yang megah, sementara Plaza Wisnu menampilkan Patung Wisnu yang agung. Di Sineloka, pengunjung dapat menonton film animasi tentang kisah Garuda Cilik yang menghibur dan mendidik.

Proses Pembangunan yang Luar Biasa

Pembangunan Patung GWK dimulai oleh Joop Ave pada tahun 1989 untuk menarik wisatawan. Dengan bantuan seniman I Nyoman Nuarta, pembangunan terjadi di bekas area penambangan kapur.

Meskipun proyek ini telah mendapatkan restu dari Presiden Soeharto pada tahun 1993, krisis moneter tahun 1998 menghentikan pembangunan selama 16 tahun.

Pada tahun 2012, PT Alam Sutera Realty Tbk melanjutkan proyek ini dengan menggelar upacara Ngeruak dan Mendem Pedagingan sebagai awal pembangunan.

BACA JUGA: Cuma Salah Password, PDN Jadi Bisa Diretas Hacker?

Peletakan batu pertama pada 23 Agustus 2013, dan pembangunan selesai dengan pemasangan mahkota Dewa Wisnu pada tahun 2018, disertai upacara Melaspas. Patung ini resmi pada 22 September 2018, dengan total waktu pembangunan sekitar 28 tahun.

Skala pembuatan Patung GWK tidak hanya besar dari segi ukuran, tetapi juga dari segi tenaga kerja. Sekitar 1.000 pekerja terlibat dalam proses pembangunan, dan tidak ada insiden fatal yang terjadi selama periode tersebut.

Lokasi Patung GWK dulunya adalah bekas tambang kapur. Daerah Ungasan memang didominasi oleh hamparan kapur, dan penambangan kapur telah merusak lingkungan. I Nyoman Nuarta kemudian mendorong pembangunan Garuda Wisnu Kencana sebagai simbol penyelamatan lingkungan.

 

(Dist)

Tag: balifilosofigwkpatung gwk

Artikel Terkait

Hukum

Entah Apa yang Merasuki Mu, ODGJ Disiksa? Tersangka Oknum Polisi Diganjar Hukuman Berlapis

25 Januari 2023
Umum

Ganjar Dipasangkan dengan Nasaruddin Umar, PDIP Kurang Sreg?

30 Mei 2023
Umum

Jangan Percaya Berita Penyitaan Harta Petinggi KPK, Itu Hoax!

9 Februari 2023
Umum

Aksi Bejad Dilakukan di Bus Transjakarta, Pelaku Ditegaskan Bukan Polisi!

21 Februari 2023
jokowi dan surya paloh
Umum

Jokowi Kepo Cawapres Anies Baswedan

18 Juli 2023
Politik

Jika Jadi Ketum PSSI, Katanya Erick Thohir Bakal Bersih-bersih Sepakbola Indonesia

2 Februari 2023
Artikel Selanjutnya
Tenun Majalaya

Menghidupkan Tenun Majalaya yang Mati Suri Puluhan Tahun

Artikel Terpopuler

  • seragam komcad

    Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ikutan Lelang KPK, Bagaimana Menurut Dalil Islam?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Custom ROM Terbaik 2024, Pilih Sesuai Kebutuhan!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

riza chalid

Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi, Ini Rekam Jejaknya!

11 Juli 2025
puan dpr

571 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Transaksi Judol, Puan Resah

10 Juli 2025
psk ikn

PSK Beredar di IKN, Cak Imin Kaget

8 Juli 2025
pemakzulan gibran

Gibran Dianggap Pantas Dimakzulkan, Dinilai Ada Ketimpangan!

7 Juli 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat