Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

BANDUNG, PANJIRAKYAT: Pinjaman online ilegal (pinjol) menjadi perhatian serius dan tantangan di muka publik.

Pasalnya, layanan pinjaman daring yang tidak terdaftar Otoritas Jasa Keungan (OJK0, bisa merugikan debitur karena bunga yang tinggi hingga ancaman data pribadi yang tersebar.

Terkait hal itu, Satgas PASTI (Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara aktif melakukan monitoring dan penindakan terhadap pinjol ilegal.

Hingga bulan Januari 2025, sebanyak 543 pinjol ilegal telah teridentifikasi dan diblokir oleh pihak berwenang. Langkah tegas ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari risiko finansial yang dapat merusak kehidupan keuangan mereka.

Masyarakat Mudah Tergiur Pinjol Ilegal

Tidah heran, segelintir orang lebih tertarik dengan pinjol, meski status berdirinya belum jelas. Hal itu, lantaran proses pengajuan cepat dan kemudahan aksesnya.

Namun, layanan pinjol ilegal kerap menawarkan kemudahan yang pada akhirnya berujung pada berbagai masalah serius.

Salah satu risiko utama adalah penyalahgunaan data pribadi, yang dapat tereksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi atau kriminal.

Selain itu, bunga yang besar dari  pinjol ilegal sering kali jauh lebih tinggi daripada dengan pinjaman yang sah, sehingga menyebabkan beban pembayaran yang terus membengkak.

Metode penagihan yang agresif dan tidak etis juga menjadi salah satu ciri khas dari pinjol ilegal. Beberapa kasus bahkan melibatkan ancaman, intimidasi, hingga pelecehan terhadap peminjam yang tidak dapat melunasi pinjaman mereka.

Daftar Pinjol Ilegal per Januari 2025

Untuk membantu masyarakat agar lebih waspada, berikut adalah sejumlah data pinjol ilegal yang telah teridentifikasi dan terberantas hingga Januari 2025:

Dan untuk pinjol ilegal yang diberantas OJK, berikut adalah beberapa nama platform yang tercatat:

Ketahui Status Penyedia Pinjaman

Ada beberapa ciri-ciri yang dapat membantu masyarakat mengenali pinjol ilegal, antara lain:

1. Tidak Terdaftar atau Tidak Memiliki Izin dari OJK: Pinjol ilegal beroperasi tanpa pengawasan resmi dari OJK.
2. Menawarkan Pinjaman Melalui Saluran Komunikasi Pribadi: Pinjol ilegal sering kali menawarkan pinjaman melalui SMS, WhatsApp, atau saluran pribadi lainnya.
3. Penagih Tidak Terakreditasi: Penagih tidak memiliki sertifikasi dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
4. Menyalahgunakan Data Pribadi: Pinjol ilegal dapat meminta akses ke seluruh data pribadi pengguna, termasuk kontak, galeri, dan pesan.
5. Bunga dan Biaya Tidak Transparan: Informasi mengenai bunga, biaya pinjaman, dan denda tidak terbuka dengan jelas atau transparan.
6. Tidak Ada Layanan Pengaduan: Pinjol ilegal tidak menyediakan layanan pengaduan bagi peminjam yang mengalami kendala.
7. Ancaman dan Intimidasi: Pinjol ilegal sering kali menggunakan ancaman dan intimidasi terhadap peminjam yang tidak dapat membayar.

Untuk menghindari risiko dari pinjaman tak terdaftar, pastikan bahwa layanan pinjaman sudah legal terdaftar dan terawasioleh OJK.

Masyarakat juga bisa mengecek status legalitas pinjol melalui aplikasi resmi OJK, WhatsApp OJK di nomor 081157157157, call center 157, atau melalui akun Instagram @kontak157.

Selain itu, selalu periksa syarat dan ketentuan yang berlaku dari penyedia dana sebelum mengajukan pinjaman. Jangan tergiur dengan tawaran kemudahan yang berisiko tinggi, dan pastikan layanan tidak meminta data pribadi yang berlebihan.

Maraknya pinjol ilegal menuntut perhatian dan kewaspadaan dari masyarakat. Dengan terus melakukan penindakan tegas terhadap pinjol ilegal, OJK dan Satgas PASTI berupaya melindungi masyarakat dari berbagai ancaman keuangan yang merugikan.

Pastikan Anda hanya menggunakan pinjol yang sudah terdaftar dan memiliki izin resmi dari OJK agar terhindar dari risiko yang dapat membahayakan keuangan Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu Anda untuk lebih waspada dalam memilih layanan pinjaman online yang aman dan terpercaya.