JAKARTA, PANJI RAKYAT: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) upayakan langkah imunisasi anak secara rutin, di saat angka Covid-19 yang terkendali. Langkah yang dibuat Kemenkes ini, untuk melindungi anak-anak dari kecacatan dan kematian.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu dengan imunisasi.” ujar Juru Bicara Kemnkes, Mohammad Syahril, dikutip dari ANTARA (1/11/2023).
BACA JUGA: Lukas Enembe Resmi Ditahan KPK, Tangan Diborgol Jalan dengan Kursi Roda
Syahril mengatakan, paparan angka Covid-19 semakin terkendali, terbukti dari rendahnya kasus harian, kasus rawat inap, dan kasus kematian akibat Covud-19. Sama seperti indikator penularan Covid-19 sudah berada pada angka 0,78 persen, dari standar maksimal di angka 5 persen.
Ia serta mengatakan, terkait capaian imunisasi Nasional selama 2022 belum sampai pada target, utamanya disumbang Provinsi di luar regionalJawa dan Bali , yang mana capaian Provinsi masih berada di bawah 35 persen. Hal itu turut ditandai oleh adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Kabupaten Pidie, Aceh.
Acuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Telah menjadi pegangan Kemenkes , yang termasuk dengan pertimbangan vaksin Covid-19. “Kementrian Kesehatan mengapresiasi gerak cepat BPOM dalam mengeluarkan izin edaar darurat (EUA) untuk jenis vaksin Comirnaty Children, untuk vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun,” terangnya.
Berdasarkan penyampainnya, ITAGI telah memberikan persetujuan terkait vaksinasi , tak lepas memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak. Lebih lanjut, dalaalam melakukan pelaksanaan , Kemenkes masih mempertimbangkan dalam berbagai aspek dan hal teknis lainnya. ‘Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan,” paparnya.
BACA JUGA: Lukas Enembe Baru Ditangkap, Pemerintah Sudah Siapkan Penggantinya
Menurutnya, pada vaksinasi Covid-19 saat ini masih menjadi titik fokus, untuk meningkatkan booster atau dosis penguat untuk dewasa dengan rentang usia di atas 13 tahun, karena usia tersebut mempunyai mobilitas yang tinggi.
Sedangkan bagi booster Lansia, capaiannya masih berada di angka 68 juta sama dengan 29,31 persen, di tengah penularan dan kematian akibat virus yang relatif tinggi pada usia senja.