JAKARTA, PANJI RAKYAT: Setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada sebuah video menampilkan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang merek sandera, dari Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring buka suara.
KKB disebut kerap berpindah-pindah tempat dalam membawa pilot Susi Air tersebut. Karena itu, TNI dan Polri kesulitan dalam menyisir lokasi untuk mengetahui keberadaan mereka.
BACA JUGA: Setelah Jalani Rekontruksi, Tersangka Shane Ucapkan Kesembuhan Pakai Kata “Ade David”
Bukan hanya itu, KKB juga sering membaur pada masyarakat mendatangi permukiman-permukiman yang sudah diketahui oleh aparat.
Dengan begitu, personel yang terlibat dalam misi ini harus mengutamakan hati-hati, agar warga tak menjadi korbannya.
Dalam operasi penyelamatan pilot Philips, diperlukan masyarakat Papua untuk membantu proses pencarian yang dilakukan tim gabungan.
Sembiring meminta pada warga yang mengetahui keberadaan KKB Papua, tidak segan untuk melakukan pelaporan.
Laporan dari warga itu, akan sangat penting dalam mengetahui pendeteksian keberadaan kelompok saparatis tersebut.
“Di kampung-kampung itu ada SSB yang disediakan oleh Pemda di tempat-tempat yang tidak ada sinyal. Mereka (KKB) memang berpindah-pindah di daerah yang cukup ekstrem di ketinggian yang dingin di antaranya di 2.500 sampai 3.000 lebih mdpl,” kata Sembiring.
“Dan saat ini juga ada yang disinggahi dia. Jadi saya imbau masyarakat jangan takut, informasikan kepada kita,” ucapnya menambahkan.
Kembali pada video yang menghebohkan tersebut, pilot Susi Air tersebut menyampaikan keinginan KKB untuk Pemerintah Indonesia.
Dalam video itu, OPM mendesak pemerintah Indonesia untuk membiarkan Papua merdeka. “Tidak ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua hingga Papua merdeka,” kata pilot Susi Air, saat menyampaikan keinginan OPM.
Tak cukup sampai di situ, bahkan mereka mendesak pada Pemerintah Indonesia untuk melibatkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memerdekakan Papua.
Disebutkan oleh Philips, bahwa dia tak akan lepas dari sandera mereka jika Papua belum mendapatkan kemerdekaanya.
Menyikapi akan hal itu, Susi Pudjiastuti selaku pemilik maskapai tersebut hanya meminta doa yang disalurkan dari masyarakat, guna keselamatan pilot Philips.
“Ya alloh …kuatkan kami semua … bantu kami .. bebaskan captain kami .. kembalikan dia ke istri dan anak yg menunggunya .. semoga Engkau mengabulkan doa kami,” ucap Susi, di cuitan Twitter pribadinya, Jumat (10/3).
Menyangkut pada hal ini, Selandia Baru juga menawarkan bantuan untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut dari jerat sandera KKB. Akan tetapi, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, menolak bantuan dari Selandia tersebut.