ACEH, PANJI RAKYAT: Sejumlah orang di Aceh melakukan aksi cukur botak, dalam rangka mendukung perjuangan melawan kanker.
Menurut salah satu peserta, bagi dirinya dengan menggundulkan kepala bukanlah hal yang luar biasa, dibanding pejuang yang sedang melawan penyakit yang mematikan itu.
BACA JUGA: PDIP Terlalu Lamban Memilih Capres 2024, yang Lain Malah Sudah Melesat
“Itu luar biasa penderitaan mereka. Jadi ini sebagai wujud kecil sumbangsih saya dan kawan-kawan terhadap saudara kami yang mengidap kanker. Tetap semangat bagi saudara kami,” kata NA Rya Ison di Banda Aceh, Minggu (5/1/2023).
Peringatan hari kanker sedunia yang dilakukan di Aceh berlangsung saat Car Free Day (CFD) kawasan Jalan T Daud Bereueh, Banda Aceh.
Acara tersebut diselenggrakan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banda Aceh, Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA), Barber Seupakat dan beberapa unsur lainnnya.
Dalam perayaan ini, Ketua IDI Cabang Banda Aceh Munthadar mengatakan peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini mengangkat tema close the care gap, yaitu sebagai upaya untuk menghilangkan semua hambatan terhadap penanganan penyakit kanker.
“Jadi diharapkan semua orang fokus terhadap penanganan kanker karena kanker ini bukan penyakit menular tetapi terus bertambah hari ke hari dan penyakit yang sangat mematikan,” kata Munthadar.
Ia mengungkapkan, penyakit kanker dapat dicegah sebelum timbul dengan cara menerapkan pola hidup sehat.
Kemudian, percepatan deteksi dini terhadap kanker, sehingga apabila terkonfirmasi mengidap kanker maka dapat ditangani dengan cepat melalui pengobatan yang paripurna.
“Penyebab utama kanker tidak diketahui, tapi ada hal yang bisa memicu kanker karena kebiasaan tidak baik, seperti tidak olahraga, kurang minum, kurang cairan, merokok, suka makanan yang dibakar, karena semua itu merupakan karsinogenik,” ujarnya.
Masih dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus meningkatkan program pendeteksian dini terhadap penyakit kanker guna menekan risiko kematian akibat kanker.
BACA JUGA: Balonya Ditembak AS, Buat China Marah
Dikatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, melakukan deteksi kanker dalam tubuh sejak dini dapat menekan 30 hingga 40 risiko kematian akibat kanker.