BEIJING, PANJI RAKYAT: Setelah Amerika Serikat (AS) menembak balon milik Beijing di atas Samudra Atlantik pada Sabtu (4/2), China menyatakan protes terhadap AS.
Melalui pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Beijing, memprotes penggunaan kekuatan yang dilakukan oleh AS yang menyerang pesawat tak berawak sipilnya.
BACA JUGA: PDIP Terlalu Lamban Memilih Capres 2024, yang Lain Malah Sudah Melesat
“Pihak China telah berulang kali memberi tahu pihak AS setelah verifikasi bahwa pesawat itu untuk penggunaan sipil dan memasuki AS karena force majeure, itu sepenuhnya kecelakaan,” kata Kemlu China.
di sisi lain, AS meyakini balon yang ditembaknya merupakan mata-mata yang dikirim oleh China. Namun, China membantah hal itu.
Diintruksikan oleh Presiden Joe Biden, untuk mengerahkan jet tempur F-22 untuk menembak jatuh balon tersebut ketika berada di lepas pantai Carolina Selatan.
Atas kejadian itu, operasi pengupayaan mengumpulkan puing-puing balon yang ditembak AS sedang dijalankan.
“China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan terkait, sambil mempertahankan hak untuk membuat reaksi lebih lanjut yang dibutuhkan,” tambah Kemlu China.
Penemuan balon ini, mengancam hubungan diplomatik kedua negara ini akan renggang. Sementara Menteri Luar Negeri As Anthony Blinken, telah melakukan pembatalan kunjungan ke Beijing.
BACA JUGA: Dengan Cara Dukung IKN, Gerindra Biar Dapet “Restu” Jokowi?
Dengan menembak balonnya, menurut Kemlu China, AS telah melakukan reaksi yang berlebihan.