JAKARTA, PANJI RAKYAT: Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk berhenti bermanuver mendukung capres tertentu. Dengan ini, bertujuan untuk menjaga marwah sebagai kepala negara.
Hal demikian, dikatakan oleh Ketua Bidang Politik Partai Ummat, Hilmi R. Ibrahim yang memberikan tanggapan atas pertemuan Jokowi dengan lima ketua umum parpol pendukung pemerintah, di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4).
BACA JUGA: Kontradiktif Rafael Alun Soal Konsultan Pajak, dibeberkan KPK
Hilmi mengatakan, berharap Jokowi dapat bersikap netral siapaun itu yang dipilih oleh rakyat.
“Presiden tugasnya adalah memastikan seluruh program dan kebijakannya berhasil dan berakhir dengan baik, sementara presiden terpilih yang akan datang dapat melanjutkan, ataupun memperbaiki,” ujar Hilmi kepada wartawan, Senin (4/3).
Hilmi melanjutkan, meminta kepada Jokowi untuk tak risau dan ragu kalau bukan calon yang dikehendakinya menjadi presiden, sehingga programnya tidak akan jalan.
“Anggaplah program yang sudah dikerjakan selama 10 tahun itu sebagai legacy dan serahkan kepada masyarakat untuk menilai. Jangan terlalu memastikan siapa yang akan menggantikannya,” tutur Hilmi.
Lebih lanjut, kata dia, Jokowi yang hampir berkuasa selama 10 tahun , semestinya presiden harus menjaga jarak yang sama terhadap kandidat yang lain. Tidak boleh ada satu kandidat yang didukung, dan ada kandidat yang tidak didukung.
“Presiden harus menjaga kehormatannya, dengan berdiri pada posisi yang sama untuk semua capres,” pungkas Hilmi.
BACA JUGA: Vocal di Piala Dunia U-20, Kalangan Milenial Urung Pilih Ganjar