JAKARTA, PANJI RAKYAT: Penganiayaan yang dilakukan anak pejabat terhadap putra pengurus GP Ansor, sedang ramai diperbincangkan hingga Menko Polhukam Mahfud MD bereaksi.
Menurut Mahfud MD, tak ada kata damai dan maaf dalam proses tindak pidana yang telah dialami korban bernama David itu.
“Tak ada perdamaian atau permaafan dalam hukum pidana. Untuk perkara ringan memang ada restorative justice,” tulis Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (23/2).
“Penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat ini harus diproses hukum,” tambahnya.
Selain sang nak, menurutnya ayah dari pelaku harus turut diperiksa. “Secara hukum administrasi pejabat yang punya anak dalam tanggungan hedonis dan berfoya-foya harus diperiksa,” sambungnya.
Seperti yang diketahui, telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh Mario terhadap David terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB.
Dalam kasus tindak penganiayaan ini, Polisi telah menetapkan nama Mario sebagai tersangka pada perkara ini.
Tersangka tindak kekerasan tersebut, terancam dilayangkan sanksi hukum dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat.
“Ancaman hukumannya pidana maksimal lima tahun,” terang Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan saat konferensi pers, Rabu (22/2).