JAKARTA, PANJI RAKYAT: Terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Richard Eliezer Pudihang Lumiu ( Bharada E) telah menjalani sidang kode etik Polri selama 7 jam 22 menit di Ruang Sidang Divpropam Polri Gedung TNCC Lantai 1 Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/2).
BACA JUGA: Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Masih Digulirkan, Tak Langsung Operasi Militer
Polri menghargai Bharada E yang jadi salah satu tersangka dalam kasus ini, terlebih bertindak peran sebagai justice collaborator.
“Polri menghargai sikap dan tindakan Bharada E sebagai justice collaborator yang mengungkap perkara,” kata Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi, dilansir dari PMJ News, Kamis (23/2).
Menurut pandangan Edwin, Polri dapat menilai perbuatan Bharada E dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J adalah keterpaksaan atau perintah atasan kepada anak buah.
Atas fenomena ini, Polri telah membuktikan telah menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang menganggap Bharada E sebagai pengungkap fakta yang benar.
“Perbuatan Eliezer karena keterpaksaan. Menyadari dalam usia muda Bharada E layak diberi kesempatan meniti karier. (Polri) Mendengar aspirasi yang tumbuh di masyarakat,” ucap Edwin.
Pada hari Rabu (22/2), Bharada E menajalani sidang kode etik dari Polri selama 7 jam 22 menit di Ruang Sidang Divpropam Polri Gedung TNCC Lantai 1 Mabes Polri, Jakarta Selatan.
“Terduga pelanggar masih dapat bertahan di Mabes Polri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Rabu (22/2).
BACA JUGA: Surya Paloh Beri Pujian untuk AHY, Tapi Wakil Bagi Anies Ditimbang dengan Cermat
Pada sidang itu diterangkan, Brigadir J mendapatkan sanksi demosi dan mutasi selama 1 tahun da diwajibkan melakukan perimntaan maaf secara lisan kepada majelis persidangan KKEP dan pimpinan Polri.