JAKARTA, PANJI RAKYAT: Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik tidak menghadiri pemeriksaan KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur tahun 2018-2019.
Taufik yang harusnya menjalani pemeriksaan KPK pada Selasa (14/3), harus absen dengan alasan sedang sakit.
BACA JUGA: Hasil Survei Median, Pemilih PKB Masih Bercondong Ke NU Jelang Pemilu 2024?
Jurubicara bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, bersangkutan telah mengkonfirmasi atas ketidakhadirannya.
“Saksi M. Taufik tidak hadir. Tapi mengkonfirmasi alasan ketidakhadiran karena sedang sakit,” ujar Ali melansir Rmol, Rabu (15/3).
Lantas, tim penyidik KPK harus membuat penjadwalan baru untuk pemanggilan Anggota DPRD DKI Jakarta yang beralasan sakit itu.
“Sehingga tim akan jadwal ulang, akan diinfokan berikutnya,” pungkas Ali.
Pada sebelumnya, Taufik telah diperiksa oleh KPK, tepatnya pada Kamis (8/9/2022). Saat itu, dirinya dicecar KPK soal pembahasan anggaran pengadaan tanah di DPRD DKI Jakarta yang berlokasi di Pulogebang.
Bukan hanya diperiksa, ruang kerja Taufik digeledah oleh tim penyidik pada Selasa (17/1). KPK pada Jumat (15/7/2022) mengumumkan bahwa saat ini sedang melakukan pengumpulan alat bukti dalam perkara tersebut. Namun demikian, KPK belum bisa membeberkan siapa saja pihak-pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pengumuman para tersangka hingga detail kasus akan dibeberkan kepada publik, setelah dilakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan terhadap para tersangka.
Adapun beberapa orang yang sudah ditetapkan sebagi tersangka, yakni mantan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan; Rudy Hartono Iskandar (RHI) selaku Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur (ABAM). Keduanya juga sebelumnya telah diproses hukum dalam perkara dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Atas kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang ini, diduga telah membuat negara merugi mencapai ratusan miliar.