PANJI RAKYAT: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis obat-obatan yang harus dimiliki Pemerintah, guna dalam mengantisipasi bencana nuklir.
Bencana nuklir yang sulit terprediksi atau dapat diterka, seperti di tengah perang yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina, berpotensi dapat meledakan nuklir.
Sesuai pernyataan dari WHO, Jumat (28/1)pemerintah harus sigap menyiapkan segala hal untuk menghadapi bencana radiologi yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
BACA JUGA: Ganjar Gagal Diusung Nasdem, Alasan Kuat Jokowi Depak Partai Surya Paloh?
“Pemerintah tidak hanya harus memiliki persediaan alat pelindung diri nasional, tapi juga berbagai obat-obatan, termasuk tablet kalium iodida, antiemetik, agen anti-diare, agen dekorporasi, agen alkilasi, dan obat-obatan lainnya,” kata WHO, seperti dikutip FOX News.
Dikatakan Asisten Direktur Jenderal WHO, Dr. Maria Neira, menyiapkan obat-obatan nuklir menjadi upaya dalam menyelamatkan nyawa banyak orang dari risiko cedera serius akibat radiasi.
Benca Radiologis dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti dari pembangkit listrik tenaga nuklir atau ledakan bom nuklir yang disengaja dalam konflik bersenjata.
BACA JUGA: KPU Rilis 20 Anggota Timsel di 20 Provinsi, Masyarakat Diminta Beri Masukan Rekam Jejak
Terkait dari ancaman tersebut, ditanggapi Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, Rafael Mariano Grossi, yang akan menyiapkan tenaga ahli keselamatan dan keamanan nuklir akan dikerahkan , untuk membantu mencegah kecelakaan nuklir selama konflik militer dengan Rusia saat ini.