JAKARTA, PANJI RAKYAT: Gagalnya negosiasi Jokowi dengan Nasdem untuk mencalonkan Presiden Ganjar di 2024, kuat dugaan Nasdem akan didepak dalam kabinet Jokowi.
Sangkalan tersebut, dikatakan pengamat Politik Citra Institute, Efriza. “Tawaran Nasdem (di Rakernas pada Juni 2022) untuk Ganjar Pranowo juga ditolak oleh PDIP,” ujar Efriza, dilansir dari Rmol, Senin (30/1).
BACA JUGA: Wujud Protes pada Kasus Bakar AL-Quran, Bendera Swedia Cium Aspal dan Tapak Sepatu Massa Aksi
Ia mengatakan, Nasdem merupakan partai yang dominan mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi. Namun, pada akhirnya, Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai capres 2022 daripada Ganjar Pranowo.
“Nasdem dapat ditengarai sedang bermain politik ‘dua kaki’ dengan alasan masuk akal sebenarnya. Pilpres 2019, ia mendukung Presiden Jokowi sampai periode akhir 2024,” urai Efriza.
“Namun, Pilpres 2024 Nasdem berseberangan, karena PDIP yang tak inginkan Nasdem. Maka wajar Nasdem memilih mendukung Anies Baswedan,” tambahnya menjelaskan.
Lantas Efriza mengamati, Menteri-menteri dari Nasdem akan disingkirkan dari Kabinet Indonesia Maju dalma rencana reshuffle Presiden Jokowi pada Rabu pon lusa (1/2).
“Jokowi ingin mengamankan keberlanjutan kebijakan strategis nasionalnya. Sehingga langkah Nasdem hanya menguntungkan partainya, ini dinilai oleh Presiden Jokowi, dengan Nasdem tetap di pemerintahan dapat jabatan menteri, akses, pendapatan, tapi tak loyal kepada pemerintah,” tuturnya.
BACA JUGA: KPU Rilis 20 Anggota Timsel di 20 Provinsi, Masyarakat Diminta Beri Masukan Rekam Jejak
“Apalagi jelas Anies adalah antitesis Jokowi. Jadi ini merugikan Presiden Jokowi. Sehingga diyakini Nasdem akan didepak (dari Kabinet Indonesia Maju),” demikian Efriza menambahkan.