JAKARTA, PANJI RAKYAT: Massa aksi bela Al-Quran berada di Kedubes Swedia, di Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin siang (30/1).
Aksi ini menjadi reaksi protes terhadap kasus pembakaran Al-Quran yang dilakukan Rasmus Paludan beberapa hari lalu, di Stockholm, Swedia.
BACA JUGA: KPU Rilis 20 Anggota Timsel di 20 Provinsi, Masyarakat Diminta Beri Masukan Rekam Jejak
Aksi ini dipadati sekitar ratusan laskar yang yang mengenakan seragam serbaputih.
Rombongan aksi ini saat tiba di depan Menara Rajawali, tepatnya di pertigaan Jalan Lingkar Mega Kuningan dengan Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung, sejumlah laskar langsung mengeluarkan empat bendera. Yakni dua bendera negara Swedia, satu bendera negara Belanda, dan satu bendera negara Denmark. Mereka langsung melakukan aksi menginjak-injak empat bendera tersebut.
Melansir Rmol, saat pukul 13.30 WIB massa aksi terus berdatangan untuk bergabung bersama mobil komando. Aksi dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Meskipun dalam aksi ini, tidak disertakan dengan aksi penyampaian dan orasi.
Pada aksi ini, turut dihadri para pentolan FPI dan Persaudaraan Alumni 212, serta erakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) yang hadir di lokasi acara.
Untuk mengantisipasi kerusuhan, pihak aparat melakukan penjagaan di sekitar area Menara Rajawali yang terdapat Kedubes Swedia.
Selain itu, Polisi melakukan barikade jalan, mulai dari Jalan Prof DR Satrio menuju ke Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung. Bahkan, di pertigaan Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung dengan Jalan Mega Kuningan Timur 1, sudah terpasang blokade menggunakan kawat berduri serta terlihat dua mobil taktis.
BACA JUGA: Kemendagri Jangan Main Putuskan Perpanjangan Kades 9 Tahun
Kemudian di Jalan Lingkar Mega Kuningan menuju Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung juga telah diblokade menggunakan kawat berduri.