MADRID, PANJI RAKYAT: Spanyol menjadi salah satu negara pertama di Eropa, yang akan menetapkan cuti menstruasi berbayar.
Aturan yang dibuat ini juga telah disahkan dalam bagian UU hak reproduksi. Dari sebanyak 185 orang dan 154 menolak dari anggota Parlemen Spanyol, Pengesahan dilakukan pada Kamis (16/2).
BACA JUGA: KPK Tangkap Tersangka Suap MA Sebagai Pihak Swasta, Siapakah Indentitas Orang ini?
Disampaikan enteri Kesetaraan Irene Montero, UU tersebut akan diberlakukan pada beberapa hari mendatang.
“Ini belum berakhir ketika UU ini berlaku. Akan ada penolakan, jadi kami harus bekerja keras untuk memastikan itu diterapkan di semua tingkatan,” kata Irene Montero.
Memuat The Irish Examiner, dengan adanya UU tersebut dapat memberikan hak pekerja perempuan hak untuk cuti menstruasi selama tiga hari, yang juga dapat diperpanjang menjadi lima hari, jika menstruasi terbukti parah dengan catatan dari dokter.
Dicatat oleh Spanish Gynecological and Obstetric Society, sebanyak sepertiga wanita di Spanyol engalami dismenore atau nyeri haid, yang menjadi salah satu pemicu UU ini diberlakukan.
Pada UU tersebut, seorang wanita yang mengalami keguguran atau aborsi bisa mendapatkan hak ini, untuk rehat dari pekerjaan.
Kemudian dalam UU tersebut, Pemerintah memberi izin kepada anak yang melakukan aborsi tanpa seizin orang tua sejak 16 tahun.
BACA JUGA: KPK Tangkap Tersangka Suap MA Sebagai Pihak Swasta, Siapakah Indentitas Orang ini?
Akan tetapi, mereka juga diwajibkan untuk memperoleh pendidikan seksual berkualitas di sekolah, guna memberikan edukasi dan langkah-langkah pendampingan yang baik kepada anak-anak remaja.