BEKASI, PANJIRAKYAT: Seorang pria bernama Asep Saepudin tewas di tangan istri, anak, dan kekasih anaknya, terjadi di Kabupaten Bekasi.
Ketiganya tega menghabisi nyawa Asep dengan cara mencekik dan menganiaya korban.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menyatakan, bahwa motif pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi dan sakit hati. SNA (anak) dan HP (Pacar SNA).
BACA JUGA: Pertikaian Melibatkan 2 Saudara di Jaksel, 1 Orang Tewas!
“Korban dihabisi dengan cara dicekik dan dianiaya oleh tiga orang pelaku. Ketiganya sengaja merencanakan pembunuhan tersebut akibat desakan ekonomi dan juga sakit hati,” kata Twedi Aditya Bennyahdi dalam jumpa pers di Kantor Polres Metro Bekasi, Senin (22/7/2024).
Setelah melakukan aksi keji mereka, pelaku HP segera mengajukan pinjaman online sebesar Rp 13.000.000 di Adakami dan Rp 43.500.000 di Easy Cash. Uang tersebut masuk ke rekening korban pada pukul 06.00 WIB dan langsung ditransfer ke rekening SNA dan HP.
Sebelum berhasil mengeksekusi korban, para pelaku telah mencoba melakukan percobaan pembunuhan lebih dari satu kali. Percobaan pertama dilakukan dengan meracuni korban menggunakan cairan Soklin pada 27 Juni 2024, namun gagal. Percobaan kedua dilakukan pada 24 Juni 2024 dengan cara yang sama dan juga gagal.
HP mengusulkan untuk mengeksekusi korban secara langsung, yang disetujui oleh J dan SNA. Upaya tersebut akhirnya berhasil pada 27 Juni 2024 sekitar pukul 03.00 WIB, di mana korban dicekik dan dianiaya hingga tewas.
Para pelaku terancam terkena Pasal 44 Ayat 3 Junto Pasal 55 UU RI No 23 Tahun 2004 yakni tentang Kekerasan Dalam Rumah tangga. Selanjutnya Pasal 351 Ayat 3 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP.
Para korban terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara hingga 20 tahun. “Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga,” pungkasnya .