JAKARTA, PANJI RAKYAT: Pejabat pajak memamerkan kekayaannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dianggap tidak mampu bekerja dengan baik.
Bila hal tersebut tak bisa diredam, Pemerintahan Presiden Joko Widodo citranya akan berimbas tercoreng. Hal tersebut, dikatakan oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam.
BACA JUGA: Kejahatan Ada di Mana Aja, Waspadalah! Korban Menikmati Konser Raisa Berujung Kecopetan
“Sri Mulyani tidak mampu untuk mengontrol bawahannya, ia nampak lemah dan dapat ditelikung oleh bawahannya dengan memanfaatkan jabatan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dan menunjukkan kepada publik,” ujar Saiful, dilansir dari RMOL, Selasa (27/2).
Menurutnya, itu sangatlah resisten bagi Kementerian Keuangan. Sebab, terlepas dari gaji Kemenkeu yang lebih tinggi dari pejabat lain, namun ternyata publik dipertontonkan oleh adanya kebobrokan yang luar biasa di internal Kemenkeu di bawah kepemimpinan Sri Mulyani.
“Ini kan menunjukkan kepemimpinan Sri Mulyani yang sangat-sangat lemah, ia tidak mampu menjangkau ruang-ruang gelap di internal Kementerian yang dipimpinnya,” kata Saiful.
Lanjut akademisi Universitas Sahid Jakarta itu, sudah bukan jadi rahasia umum jika pejabat sebagai petinggi di lingkungan Kemenkeu akan kaya raya. Stigma tersebut, yang tidak mampu dihilangkan oleh Sri Mulyani.
“Jangan sampai Sri Mulyani menutup mata dalam hal ini, apalagi cuci tangan atas semua kejadian ini. Ia jangan hanya berseumbunyi atas kejadian-kejadian yang demikian, sehingga publik tidak terciderai oleh kejadian-kajadian yang semestinya tidak terjadi di lingkungan Kementerian Keuangan,” terang Saiful.
Jika hal tersebut masih berkelanjutan, maka masyarakat tidak dapat percaya lagi kepada Kemenkeu dan Sri Mulyani, terlebih lagi akan mencoreng citra Pemerintahan Jokowi di mata publik.
“Di mana seakan hanya mampu meningkatkan hasil pemungutan pajak dari rakyat, akan tetapi tidak mampu membereskan oknum-oknum dalam organisasi Kementerian Keuangan yang memainkan peran untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya,” pungkas Saiful.