JAKARTA, PANJI RAKYAT: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahru), memberi respon terkait kekecewaan masyarakat terhadap kasus dugaan penyelewengan oknum pegawai pajak dengan cara menolak membayar pajak ke negara.
Kehidupan hedonis pejabat pajak mencuat, saat pemberitaan kasus penganiayaan Mario Dandy sebagai mantan eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo.
BACA JUGA: Cekcok Berujung KDRT Keji! Istri Dibacok, Suami Dibekuk Polisi
Dampak kasus putrannya itu, harta kekayaan yang dimiliki oleh Rafael Alun menjadi pertanyaan khalayak umum.
“Kekecewaan dan kemarahan atas kasus kekerasan dan penyelewengan oknum pegawai pajak tidak boleh dilampiaskan dengan cara-cara yang salah. Misalnya, dengan tidak mau membayar pajak,” terang pria yang disapa Gus Fahrur itu, dilansir dari PMJ News, Rabu (1/3).
Gus Fahrur menerangkan, NU tidak mempunyai ideologi untuk membangkang pada Pemerintah. Ia berpandangan, sebagai warga negara yang baik, harus tunduk patuh terhadap aturan yang berlaku. Baginya, pajak erat kaitannya dengan kelangsungan hidup bangsa.
BACA JUGA: Gugatan Uji Materi KUHP Ditolak MK, Inilah Dasarnya
“Kita berkewajiban tunduk patuh kepada pemerintah. Negara ini lebih mahal dari sekadar urusan kemarahan terhadap orang per orang,” tandasnya.