JAKARTA, PANJI RAKYAT: Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah kabar, yang menyeret anaknya diduga terlibat dalam bisnis di dalam lapas.
“Ah, bohong besar itu. Nggak ada,” ucap Yasonna di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023).
“Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit. Mereka memang ada kerja sama dengan tempat dia itu, Tio pernah diminta (jadi pelatih), tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan,” tambah Yassona.
BACA JUGA: Menag Yaqut Yakin Pelaku Penembak MUI Bukan Teroris, Terus Apa?
Sebelumnya, Aktor Senior Tio Pakusodewo mengungkap bisnis gelap yang dilakukan di dalam lapas. Tio juga mengaku, sempat masuk ke dalam blok koruptor dan melihat fasilitasnya meski dirinya berstatus sebagai napi narkoba.
“Paling sederhana makan itu disubsidi sama pemerintah bisa dicek kog, cuma yang dialami napi itu disebut nasi cadong anget setelah dibuka kaya bola bekel dan sulit untuk dikonsumsi tapi disediakan kantin semua makanan yang enak-enak ada disitu semua napi boleh makan disitu tapi bayar” kata Tio Pakusadewo dikutip dari YouTube Uya Kuya pada Rabu (3/5/2023).
Kemudian, Tio membongkar kondisi kehidupan di dalam lapas saat dirinya dibui, termasuk soal perbedaan fasilitas di blok koruptor dan napi biasa. Perbedaannya adalah dari segi kamar mandi. Tio mengawali dengan menjelaskan kondisi kamar mandi di blok napi biasa selain koruptor.
Tio mengaku, kondisi kamar mandi yang ada di dalam lapas saat itu sangat tidak bersih dan bahkan dapat menyebabkan penyakit pada kulit.
“Makanya di tempat koruptor itu mereka pakai saringan, saringannya bisa 3 jadi air yang keluar bersih,” tutur Tio.
BACA JUGA: Penembak Kantor MUI Bukan Sekali Lakukan Kejahatan, Diungkap Kepolisian Lampung