JAKARTA, PANJI RAKYAT: Cawapres untuk Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukan kans untuk dampinginya pada kontestasi 2024.
Begitulah kurang lebih pengamatan dari Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, yang mengatakan, Anies belum tentu disandingkan dengan AHY. Pasalnya harus berpikir efek elektoral.
BACA JUGA: Singkat Padat Firli Bahuri Soal Ombudsman
“Simalakama bagi Anies, di satu sisi ia butuh Demokrat untuk memenuhi PT 20 persen, untuk mendapat tiket Capres,” kata Saiful Anam.
“Di sisi lain, ada kekhawatiran jika dipaksakan bersanding dengan AHY. Kita tau AHY masih minim pengalaman dan signifikansi elektoralnya masih kalah dari kalangan yang berafiliasi dengan massa NU,” tambahnya.
Akademisi dari Universitas Sahid Jakarta itu menilai, Anies masih melirik tokoh lain dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Sangat sulit bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menentukan pasangan Cawapres.
“Anies sedang berhitung, apakah AHY akan mampu memberikan efek elektoral bagi dirinya. Dia justru lebih mempertimbangkan kalangan NU,” katanya.
Lebih lanjut, Saiful, menurutnya Anies tengah menghadapi beban berat di internal koalisi, termasuk harus menghadang upaya penjegalan dirinya di eksternal.
“Bisa jadi, kalau dipaksakan justru akan menderita kekalahan, jika tak sesuai kata hatinya dalam menentukan pendamping,” pungkasnya melansir RMOL, pada Jumat (2/6/2023).
BACA JUGA: MK Tak Kunjung Jadwalkan Putusan Uji Materil Sistem Pileg, Nunggu Apalagi?