JAKARTA, PANJIRAKYAT: Penerbangan Airbus A320 milik TAP Air Portugal menghadapi insiden tak biasa saat mendarat di Ponta Delgada, ibu kota Kepulauan Azores, Selasa lalu. Sebanyak 132 hamster yang diangkut di ruang kargo kabur dari kandangnya, menyebabkan kekacauan dan penundaan penerbangan selama empat hari.
Insiden ini bermula ketika kandang yang membawa hamster untuk toko hewan di pulau tersebut ditemukan rusak. Kerusakan pada kandang yang tidak memenuhi standar keamanan itu membuat hewan-hewan kecil tersebut melarikan diri dan menyebar di dalam ruang kargo pesawat.
Begitu pesawat mendarat, para petugas pemeliharaan dan petugas bagasi segera dikerahkan untuk menangkap hamster-hamster yang berkeliaran. Hingga malam berikutnya, meskipun sebagian besar berhasil diamankan, 16 ekor masih belum ditemukan. Penundaan penerbangan dilakukan demi memastikan pesawat benar-benar aman dari risiko yang dapat ditimbulkan oleh hamster-hamster tersebut.
Ancaman Serius pada Keselamatan Penerbangan
Hamster mungkin terlihat kecil dan tidak berbahaya, tetapi keberadaan mereka di dalam pesawat menimbulkan potensi risiko besar. Hewan pengerat ini dikenal memiliki gigi yang tajam dan kebiasaan menggerogoti berbagai material keras, termasuk kabel listrik.
Menurut pakar penerbangan, kerusakan pada kabel listrik di dalam pesawat bisa menyebabkan gangguan teknis serius yang mengancam keselamatan penerbangan. Material seperti aluminium dan tembaga yang sering digunakan dalam komponen pesawat Airbus A320 juga tidak luput dari ancaman gigitan hamster.
“Pencarian terus dilakukan untuk memastikan pesawat aman sebelum dioperasikan kembali,” kata salah satu petugas pemeliharaan. Seluruh ruang kargo diperiksa dengan cermat menggunakan perlengkapan khusus. Para petugas juga mengenakan sarung tangan untuk menghindari gigitan hamster saat menangkap mereka.
Dampak Operasional dan Kerugian Maskapai
Insiden ini tidak hanya menunda penerbangan ke Lisbon, tetapi juga mengganggu jadwal penerbangan lainnya. Penundaan selama empat hari menyebabkan kerugian waktu dan biaya operasional bagi TAP Air Portugal. Hingga saat ini, pihak maskapai belum memberikan komentar resmi terkait kejadian ini.
Situasi ini juga menjadi perhatian serius terkait prosedur keamanan dalam pengangkutan hewan di ruang kargo pesawat. Kerusakan pada kandang yang menjadi penyebab kaburnya hamster seharusnya dapat dicegah dengan standar pengamanan yang lebih baik.
Medan Perburuan di Dalam Pesawat
Proses pencarian hamster di dalam ruang kargo diibaratkan seperti medan perburuan. Hewan-hewan kecil ini sangat lincah dan cepat bersembunyi di celah-celah sempit. Para petugas membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk memastikan tidak ada hamster yang tersisa.
Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk menangkap hamster juga dipengaruhi oleh kebiasaan alami hewan tersebut. Pakar hewan menyebut, hamster memiliki naluri untuk mengasah gigi mereka dengan menggigit benda keras. Hal ini membuat pencarian menjadi prioritas sebelum pesawat diizinkan kembali terbang.
BACA JUGA: Kisah Warga Gaza ke Indonesia, Rela Tinggalkan Tanah Air Akibat Agresi Israel!
Pentingnya Standar Keamanan dalam Pengangkutan Hewan
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi dunia penerbangan terkait pentingnya standar keamanan dalam pengangkutan hewan. Prosedur yang ketat perlu diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap proses penanganan hewan di ruang kargo.
Meskipun terlihat unik dan jarang terjadi, insiden ini menyampaikan pesan serius mengenai pentingnya keamanan dalam industri penerbangan. Langkah-langkah pencegahan yang lebih baik akan membantu menghindari gangguan serupa di masa depan.
(Agung)