JAKARTA, PANJI RAKYAT: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan, menghargai kritikan dari Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin buntut peristiwa penetapan tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky terhadap Pegi Setiawan.
“Ini bagian hal-hal pada putusan yang kita hargai. Terkait dengan masukan, kemudian kritik, Bapak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo juga selalu menekankan bahwa Polri tidak antikritik,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Jakarta, Kamis (11/07/2024).
Kritikan dari Wapres akan menjadi bahan evaluasi dari Polri, terutama Polda Jawa Barat (Jabar).
BACA JUGA: Praperadilan Pegi Dikabukan, IPW Sebut Polri Gagal
“Dari Bareskrim Polri, dari Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro juga menyampaikan bahwa ada hal-hal yang tentunya harus menjadi evaluatif,” tegas Trunoyudo.
Sebelumnya diketahui, Wakil Presiden Ma’aruf Amin menyoroti insiden salah tangkap seperti yang dialami Pegi Setiawan tidak terjadi lagi pada kemudian hari.
“Saya kira kita harapkan ke depan tidak terjadi lagi. Jadi kalau menangkap betul-betul firm (kuat) dan memang buktinya cukup,” ujar Wapres.
Ia meminta, agar kasus pembunuhan Vina dan Eky agar dilanjutkan, jika seluruhnya belum tuntas, meski telah terjadi pada tahun 2016 silam
“Saya setuju kalau memang belum tuntas, bahwa ada tiga orang yang DPO itu, kalau betul itu ada ya dilanjutkan saja. Kalau ternyata yang Pegi itu bukan orangnya yang dicari, ini dilanjutkan saja saya kira,” jelasnya.
Menurutnya, masalah salah salah tangkap yang dialami Pergi Setiawan berawal dari kesalahan analisa aparat.
“(Mungkin) memang ada berarti kekurangtelitian dari pihak Polda ketika menangkap Pegi itu, sehingga bisa dipatahkan atau bisa dibatalkan melalui praperadilan,” ujarnya.