JAKARTA, PANJIRAKYAT: Pemerintah resmi mengusulkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) Rp504,7 triliun dalam RAPBN 2025 sebesar. Anggaran ini mencakup program bantuan sosial (bansos) hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Perlindungan sosial anggarannya Rp504,7 triliun,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dikutip Rabu (28/8/2024).
Anggaran ini mengalami peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan dengan APBN 2024 yang tercatat Rp496,8 triliun.
Rincian alokasi anggaran tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM, dan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi 42,4 ribu anak, 37,4 ribu lansia, serta 64,1 ribu penyandang disabilitas.
Dana ini juga akan digunakan untuk tanggap darurat bencana melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta BLT desa yang akan disalurkan kepada 2,96 juta KPM.
Subsidi seperti bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu, LPG 3 kilogram, dan bunga kredit usaha rakyat (KUR) juga termasuk dalam anggaran ini.
BACA JUGA: Jakarta Duduki Peringkat Atas Udara Terburuk Dunia Hari ini
Program perlinsos ini akan mendukung berbagai kelompok masyarakat, dari yang paling miskin hingga kelas menengah. Sejak 2015 hingga 2023, pemerintah telah mengalokasikan Rp3.127,6 triliun untuk program perlinsos, yang telah membantu menurunkan angka kemiskinan dari 11,25% pada 2014 menjadi 9,03%, rasio ketimpangan atau gini ratio dari 0,406 menjadi 0,379, dan pengangguran dari 5,9% menjadi 4,82%.
Apakah BLT ini juga akan menyasar para pekerja? Ini menjadi pertanyaan yang menarik untuk dicermati seiring dengan meningkatnya anggaran perlinsos tahun depan.
(Agung)