LOMBOK, PANJIRAKYAT: Satuan Petugas (Satgas) Pelayanan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG) diklaim merampas kamera wartawan Selaparang TV Baiq Silawati saat melakukan liputan program Makan Bergizi Gratis di Unit Dapur MBG Desa Rumbuk, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu, (15/1/2025).
Selain itu, tindakan yang tak mengenakan dilakukan oleh oknum tersebut, juga menghapus video hasil liputan.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Timur menyatakan, akan melaporkan kasus itu, langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dan menteri yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis.
“Keputusan pengurus, kami akan bersurat kepada Presiden RI dan menteri yang menangani,” kata Ketua PWI Kabupaten Lombok Timur Muludin, Minggu, (19/1/2025).
Menurutnya, kasus perampasan yang dilakukan Satgas MBG, dinilai sebagai persoalan serius terhadap insan pers dan anggota PWI Lotim. Ia bahkan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Bila perlu, kasus ini kami bawa ke ranah hukum,” ujarnya.
Muludin mengatakan wartawan mempunyai hak untuk melakukan peliputan sehingga pihak lain tidak berhak merampas menghapus hasil karya jurnalistik.
“Jangankan seorang petugas dapur MBG, seorang presiden pun tidak boleh melakukan intimidasi dan arogansi terhadap wartawan yang sedang melakukan kerja jurnalistik. Jadi, kami sangat mengutuk tindakan oknum tersebut,” tegasnya.
Muludin menyesalkan anggota satuan tugas tak ada iktikad baik untuk meminta maaf, baik kepada wartawan yang diintimidasi maupun kepada pengurus PWI tempat Baiq Sila menjadi anggota.
“Kami mendukung program MBG yang sedang diuji coba tersebut. Sebagai bentuk dukungan insan pers, program tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa program yang sangat bagus ini harus didukung semua masyarakat Indonesia dan pers memiliki peran untuk menyosialisasikan.
Akan tetapi, saat peran itu dilakukan wartawan, justru anggota PWI Lotim mendapatkan perlakukan tidak layak.
“Tindakan intimidasi pengambilan kamera secara paksa dan penghapusan hasil liputan itu yang kami tidak terima. Sangat wajar bila semua komunitas jurnalis berteriak dengan persoalan ini,” ujarnya lagi.
Anggota PWI Lombok Timur, kata dia, mendesak petugas yang arogan itu ditarik dari satuan tugas Makan Bergizi Gratis.
“Ini jadi pelajaran untuk semua agar tidak terulang lagi. Siapa pun tidak boleh melakukan intimidasi terhadap wartawan yang sedang melaksanakan tugas. Kami bekerja dilindungi UU,” katanya.
(Saepul)