• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 16 Agustus 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Dunia

Miliarder India Terseret Skandal, Dampak Ekonomi Negara Minus!

Penulis Saepul
23 November 2024
A A
gautam adani

(Reuteurs)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA, PANJIRAKYAT: Miliarder asal India, Gautam Adani, terseret sebuah skandal, yang burujung pada kasus hukum besar.

BACAJUGA

Teroris Bom Bali Hambali Tak Bisa Masuk Indonesia, Yusril Beberkan Alasannya

TNI Siap Turun Lakukan Misi Kemanusiaan di Myanmar

Pengusahan lansia ini, menjadi di terdakwa di pengadilan Amerika Serikat (AS) terkait dengan pembayaran suap ratusan juta dolar dari perusahannya, Adani Green Energy. Adani juga berupaya mengelapkan transaksi tersebut dari para investor.

Kronologi Skandal Miliarder India

Memuat AFP, kasus ini berawal dari persetujuan Adani untuk membayar lebih dari US$250 juta (sekitar Rp 3,9 triliun) dalam bentuk suap kepada pejabat India.

Hasil dari kesepakatan itu, berencana menghasilkan laba lebih dari US$2 miliar (sekitar Rp 31 triliun) setelah pajak, dalam kurun waktu 20 tahun.

ADVERTISEMENT

Penyuapan ini  bermula dengan  “memotivasi” perusahaan distribusi listrik milik negara India agar membeli tenaga surya dari Adani dengan harga di atas harga pasar yang wajar.

“Dakwaan ini menuduh adanya skema penyuapan lebih dari US$250 juta kepada pejabat pemerintah India,” kata Wakil Asisten Jaksa Agung, Lisa Miller, Jumat (22/11/2024).

Menurut FBI, Adani dan tujuh eksekutif dari perusahaannya menjadi terduga penyuap pejabat India untuk mendapatkan kontrak-kontrak yang menguntungkan bisnis mereka.

Beberapa terdakwa lainnya juga berupaya berperan menghalangi penyelidikan terhadap kasus ini.

Dari penyelidikan pihak berwenang mengungkap berbagai bukti, termasuk slide presentasi dan spreadsheet yang menunjukkan pembayaran suap.

Salah satu dokumen mengungkapkan, adanya tanda  pembayaran sebesar US$7 juta untuk mengamankan perjanjian pembelian listrik sebesar 650 megawatt, serta US$76 juta untuk kontrak yang lebih besar, yaitu 2,3 gigawatt.

AS Terlibat

Kendati Adani dari India, pihak berwenang AS terlibat karena banyak investor internasional, termasuk dari AS, yang terjerembab dalam tindakan Adani.

Adani telah menyesatkan investor dari AS dan seluruh dunia, ketika ia mengumpulkan lebih dari US$3 miliar untuk mendanai kontrak energi tersebut.

Jain bersandiwara mengenai skema penyuapan tersebut saat mereka mengumpulkan dana dari investor AS dan internasional

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga terlibat dalam penyelidikan ini, dengan menyebutkan bahwa tindakan Adani dan dua orang lainnya merupakan bagian dari “skema penyuapan besar-besaran.”

Menurut SEC, selama skema ini, Adani Green Energy telah mengumpulkan lebih dari US$175 juta dari investor AS, sementara saham Azure Power juga terdaftar di Bursa Efek New York.

Adani Menampik

Menanggapi tuduhan ini, juru bicara Adani Group dengan tegas membantah semua tuduhan yang diajukan oleh pihak berwenang AS. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar.”

“Adani Group selalu menjunjung tinggi standar tata kelola yang tinggi, transparansi, dan kepatuhan peraturan di semua yurisdiksi operasional kami,” ujar juru bicara tersebut. “Kami meyakinkan para pemangku kepentingan, mitra, dan karyawan kami bahwa kami adalah organisasi yang taat hukum dan sepenuhnya mematuhi semua hukum yang berlaku.”

Akibat dakwaan terhadap Gautam Adani dan eksekutif lainnya membawa dampak besar terhadap perusahaan mereka.

Saham Adani Enterprises, induk perusahaan Adani Group, merosot tajam, dengan nilai pasar perusahaan tersebut merosot hampir 25 persen.

Dampak lainnya, berita tentang dakwaan ini juga mengakibatkan penurunan harga obligasi Adani, serta meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk memperoleh utang di pasar AS.

Lembaga pemeringkat kredit Moody’s mengungkapkan bahwa tuduhan terhadap Adani Group dapat berdampak negatif pada kredit perusahaan-perusahaan dalam grup tersebut.

“Fokus utama kami adalah pada kemampuan perusahaan-perusahaan dalam grup Adani untuk mengakses modal dan memenuhi kebutuhan likuiditas mereka,” ujar Moody’s.

Selain itu, Adani Group terpaksa untuk menarik rencana penjualan obligasi senilai US$600 juta. Bahkan, investor seperti GQG Partners yang sebelumnya telah menggelontorkan dana US$1,9 miliar ke perusahaan Adani, kini juga mengkaji ulang investasi mereka setelah berita dakwaan ini muncul.

Dampak untuk India

Tuduhan penyuapan terhadap Adani berpotensi memperburuk sentimen investor terhadap India dan meningkatkan arus keluar dana asing.

Para investor asing sebelumnya sudah mulai menarik dana mereka dari bursa saham India, dan dengan adanya skandal ini, mereka semakin khawatir untuk berinvestasi di India.

“Sentimen negatif terhadap Gautam Adani semakin memperburuk kalkulasi investor asing tentang India,” kata kepala strategi pasar di Raymond James, Matt Orton.

Investor juga khawatir tentang pemberi pinjaman yang terpapar pada Adani Green Energy. Bank-bank India, termasuk State Bank of India, dilaporkan memiliki utang besar yang terkait dengan perusahaan Adani, dengan perkiraan risikonya mencapai lebih dari US$15 miliar.

Efek dari kasus ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan investor, tetapi juga oleh regulator di India yang kini berada di bawah pengawasan ketat setelah tuduhan konflik kepentingan terhadap ketua regulator pasar saham, Madhabi Buch, terkait dengan Adani Group.

 

 

(Saepul)

 

Tag: crazy rich indiaenergi IndiaIndiamiliarder india

Artikel Terkait

pmi malaysia
Dunia

Bagaimana Nasib PMI Lain yang Jadi Korban Brutal Aparat Malaysia?

1 Februari 2025
tagar kaburajadulu
Dunia

Terkait Tagar KaburAjaDulu, Ini Destinasi Negara Acuan WNI!

18 Februari 2025
kebakaran pabrik baterai
Dunia

Pabrik Baterai Terbesar di Dunia Kebakaran, 40 Persen Bangunan Dilalap Api!

20 Januari 2025
kota kuno Heracleion
Dunia

Kota Kuno Tenggelam Heracleion Ditemukan, Sisakan Artefak Mesir

19 Agustus 2024
Dunia

Balonya Ditembak AS, Buat China Marah

5 Februari 2023
cacar monyet
Dunia

Kasus Pertama Cacar Monyet Klade l Terpapar 1 Pasien di California

17 November 2024
Artikel Selanjutnya
kantin

Sutikno Usul Kenakan Pajak di Kantin Sekolah, Netizen: TK-SD Harus Punya NPWP

Artikel Terpopuler

  • seragam komcad

    Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 12 Custom ROM untuk Gaming, Performa Tanpa Beban!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

prabowo megawati

SBY dan Jokowi Kompak Hadir, di Mana Megawati saat Sidang Tahunan MPR 2025?

15 Agustus 2025
Ditengah Desakan Pemakzulan Bupati Pati, Pemerintah: Cari Jalan Terbaik

Ditengah Desakan Pemakzulan Bupati Pati, Pemerintah: Cari Jalan Terbaik

15 Agustus 2025
abraham samad ijazah jokowi (2)

Diperiksa 10 Jam oleh Polda Metro Jaya soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Abraham Samad Dapati Pertanyaan Tak Sinkron?

14 Agustus 2025
KPK Yaqut

Yaqut Dicekal ke Luar Negeri oleh KPK, Waktu Bisa Diperpanjang

13 Agustus 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat