BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak kehadiran rumah sakit untuk bantuan medis warga Gaza, Kamis (18/07/2024).
Kantor Netanyahu melalui sebuah pernyataan mengatakan, “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara tertulis mengumumkan bahwa dirinya tidak menyetujui pembentukan rumah sakit, tanpa alasan jelas”.
Kantor Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengeluarkan pernyataan bahwa “perdana menteri mengadopsi rekomendasi kepala departemen pertahanan soal pemindahan pasien dari Jalur Gaza ke negara ketiga via Israel”.
BACA JUGA: Rakyat Palestina Makin Pilu, PBB Sebut Tak Ada Zona Aman
Menurut saluran TV swasta Hebrew Channel 12, perkembangan tersebut merupakan kemunduran dari pengumuman Gallant tentang keputusannya untuk mendirikan rumah sakit dua hari lalu. Keputusan itu dibuat lantaran terhentinya evakuasi pasien melalui perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Pasukan Israel telah mengendalikan perbatasan, menutupnya untuk evakuasi korban luka sekaligus menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan sejak 7 Mei lalu.
Kantor Gallant menjelaskan, bahwa langkah ini adalah sementara dan akan diterapkan sampai ditemukan mekanisme permanen untuk menangani anak-anak tersebut, dengan pemindahan yang patuh pada pemeriksaan keamanan penuh guna memastikan bahwa mereka dan orang-orang yang mendampingi tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau organisasi lainnya.
Berkat afiliasi dengan Amerika, Israel melancarkan perang melawan Gaza yang menyebabkan lebih dari 128.000 warga Palestina terbunuh dan terluka, sejak 7 Oktober 2023. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 10.000 orang hilang dalam konteks kehancuran dan kelaparan masif yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak.