BANDUNG, PANJIRAKYAT: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jepang, membantah adanya ‘geng’ yang di bentuk oleh oknum warga negara Indonesia (WNI). Pihak KJRI memastikan komunitas yang dibentuk tersebut berkegiatan positif.
Hal itu untuk menanggapi kabar miring soal video dengan narasi sekelompok WNI di Jepang membentuk geng dan keberadaan mereka meresahkan.
Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap WNI itu, serta belum ada laporan dari pihak otoritas setempat.
BACA JUGA: Jokowi Serukan Pembangunan di IAF 2024 ke-2
“Pantauan KJRI, tidak ada geng kriminal seperti di media sosial, kami tidak mengetahui adanya geng yang dibuat WNI. Komunitas WNI tersebar diberbagai kota dan sejauh ini kegiatan mereka positif,” kata Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka, Jepang, R.A. Fathonah melansir RRI.
Ia pun tak menampik soal video yang beredar adalah WNI yang berkumpul di Osaka dan mereka datang dari berbagai kota di Jepang. Puluhan WNI berkumpul dan duduk di jalan, mereka diduga tengah merayakan liburan Obon.
“Video yg menunjukkan WNI berkumpul, benar berada di Osaka dan berasal dari berbagai daerah di Jepang, tidak hanya dari Osaka. Video tersebut ditengarai diambil saat liburan Obon di Jepang bbrp waktu lalu,” kata Ana.
Selain itu, video lain memperlihatkan seorang pria memakai hoodie dan mengacungkan senjata tajam berupa clurit, Ana meyakini video tersebut bukan di Jepang. Ia menyatakan, pemerintah Jepang memiliki aturan yang ketat terkait kepemilikan senjata tajam.
“Sedangkan video yg menunjukkan seseorang membawa senjata tajam tidak terkonfirmasi berada di Jepang. Jepang memiliki ketentuan ketat mengenai kepemilikan senjata tajam ukuran besar dan dilarang keras dibawa ke tempat umum,” tegasnya.
Pihak KJRI belum mengambil tindakan terkait viralnya video tersebut lantaran tidak adanya laporan yang mengarah pada video viral itu. Namun, KJRI tetap berkomunikasi dengan WNI dan berkoordinasi dengan aparat.
Adapun dalam kendala itu, kata Ana, pihaknya mengaku kesulitan untuk menghubungi WNI yang terekam di video dan beredar luas dikalangan netizen.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan komunitas WNI di Jepang untuk memberikan info keberadaan WNI yang videonya viral.
“Kami belum menerima tanggapan dan diminta pemerintah Jepang sehingga KJRI belum mengambil tindakan. Kami kesulitan mengindentifikasi individu di video tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Ana, mengimbau WNI baik pelancong, mahasiswa atau pekerja agar menjaga ketertiban, peraturan dan nilai di Jepang. Jika dilanggar maka akan ada konsekwensi termasuk hukum.
“Kepada WNI di Jepang agar mematuhi norma ketertiban, keamanan dan peraturan. Pemerintah setempat akan mengambil tindakan jika ada pelanggatan,” tegasnya.
(Saepul)