JAKARTA, PANJIRAKYAT: Topik judi online masih menyita jagat maya, terutama di platform X. Hal ini bermula, terkuaknya kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi). Nama Budi Arie pun tak surut karena dihubungkan dalam kasus judi online itu.
Bahkan, netizen memplesetkan nama organisasi relawan Pro Jokowi (Projo), menjadi pro judi online. Hal ini, karena tak lepas dari Budi Arie sebagai pemimpin relawan organisasi tersebut.
Tak sedikit pihak yang meminta kepolisian untuk menggali keterangan pada Budi Arie. Pasalnya, salah satu tersangka merupakan bawahannya, saat menjadi Menkominfo, dengan sekarang adalah Komdigi.
Sontak, nama Budi Arie pun menjadi trending bersama istilah Pro Judi Online di X.
“Mau tau kenapa Budi Arie yang notabennya sebagai Ketum Projo diangkat Jokowi jadi Menkominfo? Karena ProJO singkatan dari Pro Judi Online.
Makanya yang sebagaian diblokir, sebagian dibina buat nyari cuan,” kelakar salah satu netizen.
“DHUAAAR!! Ternyata Adi Kismanto pernah ikut test seleksi tenaga pemblokiran dan hasilnya tidak lolos tapi tetap dipaksakan dipekerjakan disana dgn status tidak jelas utk tugas penting ini. Sejak malam ini Budi Arie akan tidak nyenyak tidurnya,” tambah netizen lain.
Adapun, salah satu pihak yang mendesak polisi untuk mengusut kasus judi online tersebut, yaitu Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan.
Ia meminta Polri mengusut kasus itu, dengan memeriksa eks Menkominfo tersebut pada dugaan kerlibatannya.
“Pegawai Komdigi yang ditangkap terkait judol itu adalah pegawai yang bekerja saat Budi Arie jadi Menkominfo. Jadi, Polri juga harus periksa dan selidiki Budi Arie apakah terlibat atau tidak,” kata Adi Kurniawan, dikutip Kamis 907/11/2024).
Menurtnya, Budi Arie patut diduga lantaran berkaitan dengan bocornya Pusat Data Nasional (PDN). Sebab, insiden itu saat Budi Aarie menjabat sebagai Menkominfo.
“Apalagi saat itu dia sangat bersemangat sekali menggambar-gemborkan pemberantasan judi online. Dan di saat itulah PDN kita jebol. Itu wajib diselidiki,” jelas Adi.
Ia juga menyinggung Asta Cita yang digaungkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menuju 100 hari kerja. Menurutnya, jika Polri berani mengusut pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi Indonesia (Menkop), maka ia meyakini Polri bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Dengan begitu, Adi menantikan langkah Polri untuk memeriksa siapun yang terlibat, tanpa pengecualian termasuk pejabat negeri.
(Saepul)