JAKARTA, PANJI RAKYAT: Peluang bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), disinyalir akan memberikan dampak serius bagi PDI Perjuangan.
Terlebih lagi, jika kedua koalisi tersebut bergabung dengan Koalisi Perubahan. Dinilai Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, jika ketiga Koalisi bergabung dapat menganggu rencanan Pemerintah dan PDIP.
BACA JUGA: Operasi Keselamatan Jaya Dijalankan, Masih Ada Pengendara Bandel!
“Jika Koalisi Perubahan, KIB dan KIR bergabung, memang memungkinkan, apalagi mereka juga bersatu dalam isu proporsional rerbuka di parlemen. Dampaknya akan fatal bagi pemerintah dan PDIP,” ujar Efriza, dilansir dari Rmol, Minggu (12/2).
Menurutnya, apabila tiga koalisi ini bersatu bisa agenda rezim dalam merebut kembali kekuasaan di Pemilu Serentak 2024 sirna.
Ketiga koalisi jika bergabung, akan terdiri dari Golkar, PKS, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN, PKB dan PPP. “Jika ketiga koalisi itu melebur dan bergabung, maka warna politiknya menjadi bersifat oposisi, seperti di parlemen dalam isu sistem proporsional terbuka,” tuturnya.
Di samping itu, kata Efriza, akan timbul opini publik tentang hubungan antara parpol-parpol yang akan menjadi satu barisan kaitannya dengan koalisi pemerintahan saat ini.
BACA JUGA: Narasi Childfree Disorot Wapres, Melenceng dari Esensi Pernikahan?
“Mereka, sebagian besar (parpol-parpol yang akan bergabung dalam satu koalisi itu) sebagai pendukung pemerintah, dipersepsi publik telah berpaling. Ini menunjukkan mereka tidak lagi mendukung pemerintah,” demikian Efriza menambahkan.