JAKARTA, PANJIRAKYAT: Ketua DPR RI Puan Maharani, memberikan pernyataannya soal materai elektronik atau e-materai yang menjadi kendala para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024.
Kendala teknis pada sistem pembelian e-materai dari Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), menjadi penghambat mereka karena website mengalami gangguan.
Puan pun mengimbau,karena situasi dan kondisi ini, sebaiknya pemerintah mempermudah syarat pendaftaran CPNS, jangan sampai mempersulit masyarakat.
Persoalan e-materai tersebut, telah menghambat proses pendaftaran para pelamar, terlebih masa pendaftaran CPNS dekat dengan akhir.
Ia juga mengingatkan, setiap instansi Pemerintah harus dapat memastikan kesiapan sistem digital yang dibutuhkan masyarakat.
“Jangan karena masalah teknis lantas bibit-bibit SDM unggul jadi tidak punya kesempatan,” tegas Puan seperti melansir Parlementaria, dikutip Sabtu (07/09/2024).
Menurutnya, kemudahan pendaftaran CPNS guna negara dapat menyasar sebanyak mungkin putra-putri terbaik bangsa dari seluruh penjuru negeri untuk menjadi ASN.
Politisi Fraksi PDIP tersebut berharap masalah serupa tidak terjadi lagi. Untuk itu, Ia mendukung evaluasi yang dilakukan terhadap metode atau sistem pendaftaran CPNS.
“Ini juga untuk memberikan keadilan bagi pelamar yang terkena dampak gangguan sistem tersebut,” ungkapnya.
Meskipun kini e-materai dan materai tempel sudah diperbolehkan, pelamar diingatkan untuk tidak menggunakan materai palsu ataupun materai yang sudah pernah digunakan.
“Adanya evaluasi soal pendaftaran CPNS tersebut harus dimanfaatkan para pelamar dengan sebaik-baiknya,” imbau Puan.
Di sisi lain, Puan menilai pendaftaran secara digitalisasi merupakan hal yang baik di tengah kemajuan era teknologi. Hanya saja, Puan mengingatkan Pemerintah harus memastikan bahwa semua sistem sudah siap digunakan sehingga minim permasalahan.
“Karena kendala teknis seperti ini banyak merugikan peserta dan masyarakat yang mungkin saja tidak memiliki akses internet yang mudah. Jadi perkembangan sistem digitalisasi harus didukung kesiapan yang matang,” sebutnya.
Puan menilai, insiden kesulitan penggunaan e-materai bukan hanya menjadi kesalahan teknis tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pelamar.
“Transisi ke sistem digital tidak boleh setengah-setengah, dan harus dibarengi dengan infrastruktur yang memadai serta koordinasi yang baik antar lembaga terkait,” jelas Puan.
Ditambahkannya, Pemerintah juga perlu melakukan monitoring sistem berkala selama proses seleksi CPNS dilakukan. Mengingat, kata Puan, antusias masyarakat sangat banyak untuk mendaftar menjadi pengabdi negara.
“Seleksi CPNS ini kan tujuannya untuk menjaring sebanyak mungkin calon-calon terbaik abdi negara. Sehingga harus disiapkan sistem yang baik,” katanya.
Diharapkan, kata Puan, proses seleksi CPNS dapat berjalan dengan lancar, transparan, kredibel, dan profesional sehingga aparatur negara diisi oleh SDM yang berkualitas.
(Saepul)