• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 17 Juni 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Politik

Menakar Kekuatan PDIP Jadi Oposisi Tunggal

Penulis Saepul
19 Oktober 2024
A A
PDIP oposisi

(Instagram/puanmaharaniri

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA, PANJIRAKYAT: Kemenangan Pemilihan Umum 2024  pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, membentuk koalisi besar partai pendukung, Koalisi Indonesia Maju (KIM).

BACAJUGA

Sengketa Pulau Aceh, JK Jelaskan Sejarah hingga UU

Prabowo Tak Niat Reshuffle Kabinet, karena Kinerja Menteri ‘Memuaskan’?

Pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta, Ludiro Madu mengatakan, sampai waktu ini, hanya satu partai oposisi pada pemerintahan mendatang yaitu, PDIP yang belum bergabunng koalisi

Hal ini memunculkan pertanyaan tentang peran PDIP sebagai partai oposisi tunggal dalam lima tahun ke depan.

Peluang bergabung partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri tersebut ke pemerintahan Prabowo-Gibran memang semakin menguat hingga sebelum pemanggilan nama-nama calon anggota kabinet pemerintahan baru.

ADVERTISEMENT

“Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bahkan pernah mengajak PDIP untuk bergabung dengan pemerintahan, dengan alasan tidak perlunya oposisi. Namun, apakah benar sebuah demokrasi tidak membutuhkan oposisi?,” kata melansir Teropongmedia.id, Jumat (18/10/2024).

Fungsi Oposisi

Peran oposisi dalam demokrasi sangatlah penting. Mengingat perannya sebagai penyeimbang kekuasaan, pengawas jalannya pemerintahan, dan penyalur aspirasi masyarakat yang mungkin berbeda dengan kebijakan pemerintah.

Jika tidak adanya penyeimbang ini, pemerintahan berpotensi menjadi otoriter dan abai terhadap suara kritis masyarakat.

Ludiro menuturkan , PDIP sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2024, memiliki posisi unik untuk menjadi oposisi yang kuat.

Dengan perolehan suara sebesar 22,32% (KPU, 2024), PDIP memiliki basis dukungan yang signifikan dari masyarakat. Hal ini memberikan legitimasi bagi PDIP untuk menjadi suara kritis terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Meski berat melawan koalisi besar pada pemerintahan Prabowo-Gibran, PDIP dapat mengambil peran politiknya sebagai oposisi bersama kekuatan masyarakat sipil.

“Peran signifikan politik PDIP sebagai oposisi sangat dibutuhkan rakyat dengan bergandengan tangan dengan kekuatan masyarakat sipil sebagai penyeimbang kekuatan politik di republik ini (Sandino, 2024),” ujarnya.

Namun, menjadi oposisi tunggal bukanlah tugas yang mudah. PDIP akan menghadapi tantangan besar dalam mengimbangi kekuatan koalisi pemerintah yang menguasai mayoritas kursi di parlemen.

Dengan total perolehan suara gabungan partai koalisi mencapai 63,46% (Sandino, 2024), PDIP perlu strategi jitu untuk tetap relevan dan efektif sebagai oposisi.

Strategi

Salah satu strategi untuk PDIP adalah membangun koalisi dengan elemen masyarakat sipil, akademisi, dan kelompok kritis lainnya. Dengan membangun jaringan yang luas, PDIP dapat memperkuat posisinya sebagai corong aspirasi masyarakat yang tidak terwakili oleh pemerintah.

Menurut dia, PDIP juga perlu mempertajam fungsi pengawasan dan kritik konstruktifnya terhadap kebijakan pemerintah. Partai ini harus mampu menyuarakan isu-isu krusial yang mungkin terabaikan oleh pemerintah, seperti perlindungan hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, dan keadilan sosial-ekonomi.

Di sisi lain, PDIP juga harus menghindari menjadi oposisi yang hanya bersifat reaktif dan destruktif. Sebagai partai besar dengan pengalaman pemerintahan, PDIP harapannya mampu memberikan alternatif kebijakan yang konkret dan solusi atas permasalahan bangsa.

Dengan demikian, PDIP dapat membuktikan diri sebagai oposisi yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

Menjadi oposisi tunggal juga membuka peluang bagi PDIP untuk membangun citra sebagai partai yang konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat.

Hal ini dapat menjadi modal penting bagi PDIP dalam menghadapi Pemilu 2029. Seperti menurut Girindra Sandino, PDIP berpotensi mendapatkan keuntungan politik berupa insentif elektoral pada pemilu berikutnya jika mampu menjalankan peran oposisi dengan baik (Sandino, 2024).

Namun, tantangan terbesar bagi PDIP adalah bagaimana mempertahankan konsistensi sebagai oposisi di tengah godaan untuk bergabung dengan pemerintah.

Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa partai oposisi seringkali akhirnya memilih bergabung dengan koalisi pemerintah demi mendapatkan jatah kekuasaan.

PDIP harus mampu meyakinkan kadernya dan publik bahwa peran oposisi yang berjalan bukan semata-mata demi kepentingan partai, melainkan demi menjaga keseimbangan demokrasi dan memperjuangkan aspirasi rakyat.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memiliki peran kunci dalam memastikan konsistensi partainya sebagai oposisi.

Meski demikian, PDIP juga perlu bersikap fleksibel dalam menjalankan peran oposisinya. Partai ini harus mampu membedakan antara sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah dan sikap menentang demi menentang.

PDIP harus siap mendukung kebijakan pemerintah yang sejalan dengan kepentingan rakyat, tetap kritis terhadap kebijakan yang merugikan.

“Keberadaan PDIP sebagai oposisi tunggal juga menjadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Pemerintah harus menunjukkan kedewasaan berdemokrasi dengan menghargai suara kritis dari oposisi. Pemerintah tidak boleh terjebak dalam sikap arogan mayoritas yang mengabaikan suara minoritas,” jelasnya.

Dalam konteks ini, pemerintahan Prabowo-Gibran justru dapat memanfaatkan keberadaan PDIP sebagai oposisi untuk memperkuat legitimasi dan kualitas kebijakan yang diambil. Kritik dan masukan dari oposisi dapat menjadi bahan evaluasi dan penyempurnaan kebijakan pemerintah.

“Pada akhirnya, keberhasilan PDIP sebagai oposisi tunggal akan sangat bergantung pada konsistensi dan kualitas peran yang dijalankannya. PDIP harus mampu membuktikan bahwa keberadaan oposisi justru memperkuat, bukan melemahkan demokrasi Indonesia,” bebernya.

Dengan menjalankan peran oposisi secara cerdas dan bertanggung jawab, PDIP tidak hanya berkontribusi pada penguatan demokrasi Indonesia, tetapi juga membangun pondasi yang kuat untuk masa depan partai.

Jika berhasil, PDIP dapat menjadi contoh bahwa menjadi oposisi bukanlah posisi yang lemah, melainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan menyuarakan aspirasi rakyat.

 

 

(Saepul)

Tag: oposisiPDIPPrabowo Gibran

Artikel Terkait

OCCRP jokowi
Dunia

Jokowi Finalis Tokoh Terkorup 2024, OCCRP: Di luar kendali kami!

5 Januari 2025
jokowi golkar
Politik

‘Power’ Jokowi akan Kuat jika Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar

11 Desember 2024
Opini

Hubungan Tak Harmonis Puan-Ganjar Jelang Pilpres 2024, Akankah Bisa Bersatu?

19 Februari 2023
Opini

Anies Baswedan Jangan Takut Dipanggil KPK, Kalo Tidak Merasa Salah

6 Februari 2023
Pulau Aceh
Politik

Sengketa Pulau Aceh, JK Jelaskan Sejarah hingga UU

14 Juni 2025
Amien Rais Pramono Rano
Politik

Amien Rais Merapat ke Pramono-Rano, Siap Totalitas

10 Oktober 2024
Artikel Selanjutnya
lacak pacar google maps

Lacak Pacar di Google Maps? Ikuti Cara Ini!

Artikel Terpopuler

  • pinjol ilegal

    Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Custom ROM Terbaik 2024, Pilih Sesuai Kebutuhan!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ikutan Lelang KPK, Bagaimana Menurut Dalil Islam?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

Teroris Hambali

Teroris Bom Bali Hambali Tak Bisa Masuk Indonesia, Yusril Beberkan Alasannya

15 Juni 2025
Pulau Aceh

Sengketa Pulau Aceh, JK Jelaskan Sejarah hingga UU

14 Juni 2025
prabowo reshuffle kabinet (3)

Prabowo Tak Niat Reshuffle Kabinet, karena Kinerja Menteri ‘Memuaskan’?

13 Juni 2025
prabowo megawati

Pesan Megawati untuk Prabowo Dibeberkan Mensesneg

12 Juni 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat