JAKARTA, PANJI RAKYAT: Keterpurukan Demokrat seusai era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disinyalir juga akan dirasakan PDIP pada pemilu 2024 yang belum menentukan sosok bakal calon presiden.
Pandangan ini diutarakan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, yang menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Perubahan sudah lebih siap daripada PDIP yang masih akan mendeklarasikan capresnya pada perkiraan Juni 2023 mendatang.
BACA JUGA: Charlie Hebdo Bukannya Prihatin Malah Ngejek Gempa Turki! Habis Dihujat Netizen
“Tentu KIB, KIR dan Koalisi Perubahan sudah merasa nyaman dengan gerbong koalisi yang telah dibangunnya. Apalagi arah koalisi dan capres yang akan diusungnya sudah mulai nampak jelas siapa saja orangnya,” ujar Saiful, dilansir dari Rmol, Rabu (8/2).
PDIP yang belum menemukan sosok capres 2024, membuat partai politik (parpol) lain akan meninggalkan PDIP, dan justru tidak ingin melakukan koalisi dengan PDIP.
Menurutnya, situasi yang dialami PDIP ini ibaratnya ketinggalan kereta. Parpol lain, yang mana sudah bereda di gerbong kereta, namun PDIP masih saja berkutat pada penentuan arah koalisi.
Dengan demikian, ia meyakini yang dialami PDIP akan mempengaruhi kesiapan PDIP, dalam mengarungi dan mensosialisasikan kandidat pada 2024 yang akan datang.
Tak lepas dari Pemerintahan Jokowi delapan tahun terakhir banyak mendapatkan kritik bahkan muncul berbagai macam ketidak puasan publik.
“Bisa jadi potensi keterpurukan Demokrat pada masa era setelah SBY lengser akan terulang pada PDIP. Di mana partai politik sudah ada pada gerbong-gerbong koalisi dan PDIP belum menentukan arah koalisi hingga saat ini,” katanya.
“Partai politik sudah mengepung PDIP melalui koalisi yang sudah dibangunnya, mereka sudah merasa ingin dan mampu untuk berkuasa serta menggantikan kekuasaan PDIP pada 2024 mendatang,” pungkas Saiful.