BANDUNG, PANJIRAKAYAT: Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyampaikan, orang yang mengkonsumsi burger dari MC Donald’s (MCD) terinfeksi bakteri E. coli. Kasus ini menjadi meningkat dari sebelumnya 49 menjadi 75.
Dari 61 orang yang diketahui kesehatannya, 22 diantaranya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit, dengan gejala sindrom hemolitik uremik, kondisi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Namun, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Dampak dari Burger MCD Terpapar Bakteri
Memuat Reuters, restoran cepat saji tersebut dilaporkan telah menghentikan burger Quarter Pounder di sekitar 2.800 dari total 14.000 restoran AS yang terdampak. Adapun dugaan dalam kasus ini, bersebab dari bawang yang diiris tipis dan dipasok oleh Taylor Farms.
MCD harus melakukan penarikan sukarela pada produk ini. Begitupun juga dari produsen bawang Taylor Farms, menarik beberapa batch bawang dari fasilitas produksinya di Colorado.
MCD juga mengungkapkan, bahwa bawang tersebut telah terdistribusi ke sekitar 900 restorannya di Colorado, Kansas, Wyoming, dan beberapa wilayah lain di sekitarnya.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), masalah ini juga turut mempengaruhi beberapa negara bagian, meliputi Colorado, Kansas, Utah, Wyoming, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, New Mexico, Oregon, Wisconsin, Washington, dan Michigan, dengan Colorado melaporkan 26 kasus infeksi.
Daging Dicurigai Sumber Bakteri
Pun Departemen Pertanian AS, juga melakukan pengujian pada daging sapi dalam burger MCD yang juga diduga sebagai sumber E. coli. CDC menyatakan, risiko saat ini untuk masyarakat saat rendah, lantaran kedua perusahaan telah melakukan penarikan.
Tidak hanya MCD, restoran cepat saji lainnya, Yum Brands (Taco Bell) dan Burger King yang dinaungi Restaurant Brands, juga telah menarik bawang segar dari menu mereka karena mendapatkan suplai dari Taylor Farms.
Imbasnya, sementara saham MCD anjlok 3 persen pada penutupan perdagangan Jumat, dan analis BTIG, Peter Saleh, menyatakan kekhawatirannya bahwa dampak negatif dari wabah ini masih bisa berlanjut dalam jangka pendek.
(Saepul)