BANDUNG, PANJIRAKYAT: Sedari dini, kita sudah dibekali pengetahuan bahwa satu hari dalam rangkaian waktu 24 jam. Namun, tahukah anda bahwa durasi satu hari ini bisa berubah di masa depan?
Meski beranggapan bahwa 24 jam adalah waktu tetap untuk satu kali rotasi bumi, ternyata perubahan jarak antara bumi dan bulan akan mempengaruhi lam waktu.
Penyebab Satu Hari Bisa Lebih Lama
Satu hari di bumi dihitung berdasarkan rotasi planet ini terhadap porosnya. Saat ini, durasi rotasi bumi adalah sekitar 24 jam.
Peneliti mengungkap, rotasi bumi telah berubag sejak miliaran tahun lalu, sempat dalam hari memiliki kurun waktu 18 jam.
Perubahan ini lantaran interaksi gravitasi antara bumi dan bulan, yang mempengaruhi kemajuan rotasi bumi. Seiring lamanya, bulan semakin menjauh dari bumi. Hal ini berdampak pada penurunan kecepatan rotasi bumi, yang menyebabkan durasi hari menjadi lebih lama.
Penelitian dari civitas akademika University of Wisconsin-Madison menunjukkan, bulan dari bumi terus meningkat.
“Saat bulan menjauh, bumi berputar melambat, seperti peselancar es yang melambat saat bergerak menjauhi pusat rotasi, ” kata Profesor Stephen Meyers, seorang ahli geofisika.
Ia juga menambahkan, sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, bulan berada tak jauh dari bumi, sehingga interaksi gravitasi antara keduanya dapat menghancurkan bumi.
Penelitian ini menggunakan alat bernama TimeOptMCMC, hasil pengembangan Profesor Meyers bersama Alberto Malinverno dari Columbia University.
Alat ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati hubungan antara rotasi bumi dan jarak bumi-bulan.
Jarak Bulan dari Bumi Per Tahun
Dari hasil penelitian mereka, bulan menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,82 centimeter per tahun. Jika terus berjalan, maka bukan mustahil dalam waktu sekitar 200 juta tahun lagi, durasi satu hari di bumi akan menjadi sekitar 25 jam.
Fenomena ini bernama siklus Milankovitch, yang merujuk pada perubahan dalam distribusi sinar Matahari di bumi dan dampaknya terhadap iklim dunia.
Perubahan panjang hari ini merupakan bagian dari siklus jangka panjang yang juga berpengaruh pada pola iklim global.
Penemuan yang Sama
Penemuan ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ilmuwan asal Rusia, Jacques Laskar, melakukan penelitian serupa kala tahun 1989 yang membahas kekacauan dalam pergerakan tata surya, termasuk pengaruh interaksi gravitasi antara bumi dan bulan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan pada rotasi bumi dapat mempengaruhi banyak aspek di planet kita, termasuk pola cuaca dan iklim.
Meskipun perubahan panjang hari ini terjadi sangat perlahan, dampaknya bisa sangat besar dalam jangka panjang.
Salah satu efek jangka panjangnya adalah perubahan dalam sistem waktu yang kita gunakan saat ini. Selain itu, perubahan rotasi bumi juga dapat mempengaruhi pola iklim global dan ekosistem bumi, yang akan membutuhkan adaptasi dari berbagai makhluk hidup, termasuk manusia.
Kendati demikian, perubahan ini masih sangat jauh dari terjadi. Menurut para ilmuwan, meskipun satu hari bisa bertambah lama dalam jutaan tahun mendatang, perubahan ini tidak akan terasa dalam waktu dekat.
(Saepul)