JAKARTA, PANJIRAKYAT: Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, orang Indonesia pertama yang diutus sebagai utusan khusus Sekjen PBB Antonio Guterres untuk isu air.
Retno menyambut penunjukkan dirinya, sebagai kehormatan bagi dirinya dan bangsa Indonesia, sebagaimana ia ungkapkan melalui media sosial Instagram pribadinya, @retno_marsudi pada Jumat (13/9/2024).
“Kehormatan bagi saya & Indonesia ditunjuk oleh Sekjen PBB @antonioguterres sebagai Special Envoy of the UN Secretary-General on Water / Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air,” ungkap Retno Marsudi.
Bahkan, kata Retno, penunjukkan Sekjen PBB untuk isu tersebut merupakan kali pertama. Begitupun, pertama kalinya pula dari Indonesia mendapat kepercayaan menjadi Utusan Khusus tersebut.
Retno menyampaikan, dirinya akan mengemban tugasnya sebagai utusan khusus Sekjen PPB untuk urusan air pada 1 November 2024, seusai jabatannya saat ini sebagai Menteri Luar Negeri RI selesai
“Bismillah & mohon doa restu ” demikian Retno.
Dalam tayangan kanal YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Retno mengatakan keputusannya menerima amanat tersebut telah ia konsultasikan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang langsung memberinya restu untuk mengemban tugas tingkat PBB itu.
“Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memberikan dukungan penuh atas penunjukan ini,” kata Retno.
Retno memastikan, dengan jam terbangnya sebagai diplomat selama hampir 40 tahun, termasuk sebagai menteri luar negeri selama 10 tahun, akan semaksimal mungkin untuk menjalankan tugas internasional tersebut.
Adapun tugas Retno sendiri nantinya adalah memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air dunia, termasuk menindaklanjuti hasil UN Water Conference 2023.
Selain itu, ia bertugas meningkatkan kerja sama dunia dan sinergi antara proses internasional dalam mendukung target air internasional, termasuk SDG 6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
Retno juga diamanahi untuk memperjuangkan masalah air supaya menjadi agenda politik utama baik, di dalam maupun luar PBB, serta memobilisasi aksi dan sumber pendanaan guna menangani krisis air dunia dan mendorong pemenuhan target dunia terkait air.
(Saepul)