BANDUNG, PANJIRAKYAT: Pria berjuluk Raja minyak sekaligus CEO dari Exxon Mobil, Darren Woods mengeluarkan pernyataan mendesak dalam persoalan masalah emisi karbon dan perubahan iklim.
Woods memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam sebuah konferensi di Azerbaijan untuk tidak menarik negaranya dari Perjanjian Paris.
Trump sebelumnya mengancam untuk mengeluarkan AS dari perjanjian global tersebut dan secara blak-blakan menyebut Green New Deal sebagai sebuah “penipuan hijau”.
Namun, Woods menyikapinya dengan tegas mengatakan, jika AS keluar dari Perjanjian Paris, hal itu justru berdampak dalam kelangsungan global untuk menanggulangi emisi karbon.
Pernyataan pengusaha tersebut terdengar mengejutkan, dengan mengingat Exxon Mobil sendiri sebagai salah satu peusahaan penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, berdasarkan catatan Carbon Majors Database sebagai salah satu pencemar terbesar pada 2024.
Pria yang dijuluki “raja minyak” tersebut, menekankan pentingnya memiliki sistem global yang solid untuk mengelola emisi karbon.
Dalam keterangannya di Conference of the Parties (COP) PBB, Woods membutuhkan penanggulangan emisi global.
“Kita membutuhkan sistem global dalam mengelola emisi global,” katanya.
Ia juga meminta agar pemerintahan Trump menggunakan akal sehat dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan yang diambil terkait perubahan iklim.
Lebih lanjut, Woods juga menyuarakan kekhawatirannya tentang ketidakpastian kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump, yang menurutnya justru akan merugikan sektor minyak dan gas, bukan menguntungkan.
Ia menambahkan bahwa ketidakpastian ini menciptakan tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan minyak dan gas dalam merencanakan masa depan mereka, termasuk beralih ke sumber energi terbarukan.
Woods juga mengkritik kegagalan pemerintah AS dalam menciptakan insentif yang cukup bagi perusahaan-perusahaan energi untuk berinvestasi dalam sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Menurutnya, meskipun industri minyak dan gas memiliki peran besar dalam ekonomi global, perhatian terhadap keberlanjutan dan pengelolaan emisi harus menjadi prioritas, dan kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam hal ini.
(Saepul)