JAKARTA, PANJIRAKYAT: Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak menampik bahwa partainya kalah dalam pertarungan Pemilu 2024.
“Saudara-saudara sekalian, anak-anakku yang saya cintai, coba pikirkan. Kemarin Pemilu, saya enggak pernah ngomong. Tapi sekarang saya sentil lagi sedikit. Why? Setelah babak belur kayak begitu, babak belur apa nggak? Haah kan enggak ngaku toh. Babak belur apa tidak?,” ujar Megawati, Jumat (09/04/2025).
“Babak belur!,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, salah satu kekalahan PDIP pada Pemilu 2024 lantaran kadernya gagal. Seharusnya, kata Megawati, kadernya mempersembahkan kemenangan.
Pada pemilihan lima tahunan itu, kader PDIP, Ganjar Pranowo maju dengan Mahfud MD untuk kontestasi Pilpres 2024, tetapi harus kandas.
“Nggak percaya saya panggil nanti orangnya, kenapa? Yang harusnya jadi nggak jadi. Dan saya bertanggung jawab bahwa gini, saya kan tau orang-orangnya ini,” kata Megawati.
“Jadi saya bisa memberi nilai. Jadi saya udah yakin bahwa ini pasti akan jadi,” sambungnya.
Di sisi lain, Megawati menyoroti kondisi Indonesia saat ini. Belum lagi, setiap berganti pimpinan, kebijakan selalu berganti.
“Gawat ini republik ini. Maunya itu opo. Aturan bolak-balik gonta ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco,” katanya.
Ia menilai, seharusnya pergantian pemimpin tidak harus disertai dilakukan dengan perubahan kebijakan yang drastis.
“Mbok ya satu kali saja, dret… gitu loh. Ganti menteri, ganti presiden, ya jangan langsung ganti aturan. Sudah ada yang mau dijalankan, terus diganti, itu bagaimana?” ujarnya.
Ia mengku sedih dalam kondisi itu. Seharusnya, kata Megawati, seharusnya ada perencanaan pembangunan jangka panjang yang konsisten, sehingga kebijakan tidak terlalu berubah-berubah.
“Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus, karena ganti aturan mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau ini maju dua langkah, tahu-tahu mundur lima langkah. Itu kan saya perhatikan,” ungkapnya.
(Saepul)