BANDUNG, PANJIRAKYAT: Dalam sebuah hubungan kepercayaan merupakan fondasi utama. Ketika kepercayaan ini dilanggar, dampak trauma perselingkuhan bisa sangat destruktif.
Untuk beberapa orang, efek dari pengkhianatan ini bisa berkembang menjadi gangguan mental Post Infidelity Stress Disorder (PISD), sebuah kondisi yang mirip dengan Post Trauma Stress Disorder (PTSD) dan memerlukan perhatian khusus.
Apa Itu PISD akibat trauma perselingkuhan?
Gangguan Stres Pascakekhianatan (PISD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan reaksi psikologis dan emosional yang terjadi setelah seseorang mengetahui bahwa pasangannya tidak setia.
Meskipun PISD tidak diakui sebagai gangguan resmi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), kondisinya menunjukkan banyak kesamaan dengan PTSD, terutama dalam hal dampak trauma yang berkepanjangan.
Gejala PISD dapat bervariasi, tetapi umumnya mencakup:
Pemikiran yang Mengganggu: Individu dengan PISD sering kali mengalami pemikiran obsesif tentang pengkhianatan tersebut. Mereka mungkin terus-menerus memikirkan detail affair, yang menyebabkan gangguan mental dan emosional yang signifikan.
- Kewaspadaan Berlebih: Penderita PISD bisa menjadi sangat waspada terhadap tanda-tanda potensi pengkhianatan lebih lanjut. Mereka mungkin memeriksa telepon pasangan, pesan, dan media sosial secara compulsive.
- Kebas Emosional: Untuk melindungi diri dari rasa sakit, beberapa orang mungkin mengalami kebas emosional, membuat mereka merasa terputus dari orang lain dan dari perasaan mereka sendiri.
- Gangguan Tidur: Kesulitan tidur, termasuk insomnia dan mimpi buruk, adalah gejala umum. Gangguan tidur ini sering memperburuk masalah emosional dan psikologis.
- Kecemasan dan Depresi: Gejala seperti kecemasan berlebihan dan depresi bisa sangat umum pada mereka yang menderita PISD. Mereka mungkin merasa putus asa, cemas, dan kehilangan harapan tentang masa depan.
- Kilasan Kembali: Individu mungkin mengalami kilasan kembali, di mana mereka merasa seolah-olah mereka kembali mengalami momen pengkhianatan. Ini bisa memicu reaksi emosional yang intens dan mengganggu.
- Kesulitan Mempercayai: Rasa kepercayaan yang rusak dapat membuat sulit untuk mempercayai pasangan atau orang lain, yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal secara signifikan.
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Trauma Perselingkuhan
Penyebab dan Faktor Risiko PISD
Penyebab utama PISD adalah penemuan pengkhianatan oleh pasangan. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko mengalami PISD, termasuk:
- Durasi dan Intensitas perselingkuhan: Perselingkuhan yang berlangsung lama atau sangat emosional cenderung menimbulkan dampak yang lebih dalam.
- Kesehatan Mental Sebelumnya: Individu yang sudah memiliki masalah kesehatan mental sebelum pengkhianatan mungkin lebih rentan terhadap PISD.
- Kualitas Hubungan Sebelumnya: Hubungan yang sudah mengalami masalah sebelum pengkhianatan mungkin membuat seseorang lebih rentan terhadap dampak pengkhianatan.
Mengatasi PISD
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala PISD, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapi berbicara, seperti terapi kognitif-perilaku (CBT), dapat membantu individu mengatasi gejala dan mengembalikan keseimbangan emosional mereka. Dukungan sosial dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung juga dapat memainkan peran penting dalam proses pemulihan.
Mengatasi PISD memerlukan waktu dan usaha. Dengan bantuan yang tepat, individu dapat mulai memulihkan kepercayaan diri mereka dan belajar bagaimana membangun kembali hubungan mereka, baik dengan diri mereka sendiri maupun dengan orang lain.
(Agung)