JAKARTA, PANJIRAKYAT: Eks Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, rata-rata lembaga negara dijadikan sebagai kolam untuk korupsi.
Pernyataan itu, diutarakan saat mengisi acara dialog publik bertajuk “Enam Bulan Pemerintahan Prabowo, yang digelar di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (17/04/2025).
“Sekarang semua lembaga itu ke kanan, ke atas, ke bawah, DPRD, bupati, kemudian hampir tidak ada lembaga sekarang ini yang tidak ada kasus korupsinya,” ujar Mahfud dalam kanal Youtube pribadinya.
Ia melanjutkan, praktik korupsi saat ini berbeda dengan yang terjadi kala era pemerintahan Presiden Soeharto.
Menurutnya, saat era itu, korupsi dilakukan hanya dengan ‘satu tangan’, yaitu korporatisme negara yang dikelola oleh Soeharto dan kroninya.
“(Kasus korupsi sekarang) Lebih parah, sudah triliunan. Dulu kita waktu awal reformasi itu dengar korupsi 10 miliar itu kaget ‘kok gede banget’ gitu. Sekarang udah triliunan dan tiap hari kita dengar berita korupsi triliunan,” ujar Mahfud.
Ia menyoroti korupsi peradilan Indonesia saat ini yang kotor sekali. Karena sekarang, kasus yang dibawa ke peradilan menjadi lahan korupsi baru bagi sejumlah pihak.
Lantas, ia menyingung empat hakim yang terseret kasus suap penanganan perkara ekspor crude palm oil (CPO) agar divonis lepas.
“Jadi kasus ada korupsinya, tapi dibilang bukan korupsi ‘ini kasus perdata, ini bukan korupsi’, jadi dibebaskan itu tiga korporasi yang makan uang triliunan itu,”
Lebih lanjut, kata Mahfud, kasus korupsi di pengadilan akan menjadi sangat berbahaya dan seakan menjadi jaringan.
“Ini sangat berbahaya, ini sangat jorok sekarang,” tegasnya.
(Saepul)