JAKARTA, PANJIRAKYAT: Terduga korban Sean Diddy (P Diddy), mengungkapkan kisah kelamnya sebagai korban pencabulan dari sang rapper.
Dari keterangannya, korban bernama John Doe mengungkapkan, P Diddy luar biasa kasar kepada dirinya
“Saya teriak. Saya bilang kepadanya untuk berhenti. Itu sangat luar biasa sakit,” kata John Doe melansir CNN Internasional
“Tapi saat itu dia menganggapnya seperti bukan apa-apa. Dia tampak tidak peduli dengan itu [teriakan]. Namun itu adalah penyiksaan yang sangat keterlaluan,” tambahnya.
Saat itu, kata John Doe, dirinya terpengaruh oleh minuman beralkohol, sehingga tak mampu berdiri. Ia mengatakan, ketidakdayaan ia saat itu belum pernah dirasakan.
Nafsu bejad yang dilakukan oleh P Diddy itu, dilakukan terhadap John Doe di lokasi White Party milik Combs digelar di the Hamptons pada 2007. Namun, hal itu berbeda dengan dokumen pengaduannya.
Dalam dokumen pengaduan pada Oktober 2024, hal itu terjadi ketika tahun 2006 dan membuat John Doe tidak menikah lantaran merasa trauma. Namun, hal itu dibantahkan dalam wawancara itu.
Kuasa hukum John Doe, Tony Buzbee sekaligus mewakili 120 korban dari P Diddy, mengubah pengaduan yang tidak sesuai soal ketidaksesuai keterangan perkara.
Dari pernyataan kepada Page Six, kuasa hukum P Diddy menanggapi wawancara John Doe itu dan melontarkan kritik tindakan Buzbee.
“Setelah Buzbee terungkap pekan ini sudah menekan kliennya untuk mengajukan kasus palsu terhadap Tuan Combs, dan setelah catatan pubik menunjukkan bahwa –bertentangan dengan tuduhan– tidak ada White Party di Hamptons pada tahun 2006,” kata pengacara P Diddy.
“Kemudian Buzbee mengubah pengaduan ini untuk menarik kembali tuduhan tersebut dan sekarang mengklaim hari yang berbeda dan tahun yang sama sekali berbeda,” imbuhnya
Kendati begitu, John Doe kukuh pada keterangannya. Ia juga mengaku, pertama kali berada di pesta itu, sebagai karyawan kebersihan karena direkrut.
Akan tetapi, saat malam itu, Combs memberikan minuman, sehingga membuatnya mabuk dan kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
“Sayangnya, Sean Combs sudah menunggu momen itu,” kata John Doe.
“Dia mengamati dari sudut pandang tertentu, dan saat saya berada dalam posisi tak berdaya dan dia yakin bahwa dia dalam posisi berkuasa, maka dia memanfaatkan situasi tersebut,” lanjutnya.
Doe mengklaim, pencabulan yang dilakukan Diddy terjadi di dalam mobil SUV dan ada seorang sosok terkenal yang melihat kejadian itu.
Namun, ia tak mengungkapkan lebih jelas lagi, siapakah sosok tersebut. Ironisnya, kata John Doe, kejadian itu telah dilaporkan ke atasannya, tetapi berakhir dipecat.
(Saepul)