BANDUNG, PANJIRAKYAT: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menuntaskan penilaian Indonesia dalam menerapkan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) di segala bidang.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam acara bertajuk “Penyerahan Laporan Penilaian Kesiapan AI di Indonesia” di Jakarta mengatakan, bahwa dalam negeri sedang berada di persimpangan penting perubahan digital.
“Laporan penilaian kesiapan AI ini memberikan wawasan mendalam tentang kesiapan Indonesia di berbagai dimensi,” kata Nezar melansir Antara, Jumat (04/10/2024).
Selain wawasan terkait AI, laporan itu berpotensi memberikan peluang pemerintah untuk memperdayakan masyarakat dan ekonomi digital.
Menurutnya, dengan kolaborasi antar elemen yang tepat, kebijakan AI, bisa menjadi tumpuan iklusif dan berkelanjutan untuk Indonesia.
Ia juga mengharapakan, agar laporan itu bisa menjadi peta jalan dan terlebih lagi ajakan kolaborasi seluruh sektor untuk membentuk ekosistem AI yang beretika dan inklusif.
Temuan utama dan usul dalam laporan tersebut berharap dapat memberikan penjelasan rinci tentang kesiapan Indonesia untuk mengadopsi teknologi buatan tersebut dan langkah strategis untuk merasakan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat.
Di samping itu, Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO, Maki Katsuno-Hayshikawa mengatakan, laporan itu adalah momentum penting bagi Indonesia untuk perjalan AI di tanah air.
“Dengan mengadopsi praktik-praktik AI yang bertanggung jawab, Indonesia tengah mempersiapkan masa depan, di mana teknologi dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, UNESCO sangat menghargai dedikasi Kominfo, para pakar AI nasional, pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk memuluskan penerapan.
(Saepul)