BANDUNG, PANJIRAKYAT: Kasus cacar monyet varian Klade l pertama, terjadi di bagian negara California, Amerika Serikat (AS). Hal itu, disampaikan oleh departemen kesehatan masyarakat setempat (CDPH), Sabtu (16/11/2024).
“CDPH melaporkan kasus pertama cacar monyet klade I di Amerika Serikat kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Pasien mengisolasi diri di rumah dan risiko terhadap masyarakat masih sangat rendah,” dalam pernyataan CDPH.
Varian cacar monyet tersebut, berbeda dengan varian Klade ll yang telah beredar di California dan AS sejak 2022.
Lebih lanjut, kata CDPH, kasus itu terdiagnosis pada pada seseorang yang baru saja tiba dari Afrika Timur. Setelahnya, pasien yang terpapar mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan setempat dan dipulangkan.
Direktur Jenderal WHOTedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan, wabah cacar monyet yang berasal dari Afrika kian menghawatirkan dan menjadi kewaspadaan internasional.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika telah mengumumkan, keadaan darurat publik akibat wabah tersebut di benua itu pada 13 Agustus.
CDC mendesak, komunitas internasional harus sediakan sekitar dua juta dosis vaksin. Perlu diketahui juga, bahwa cacar monyet adalah virus langka, bisa menyerang pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Adapun gejala dari virus ini, antara lain demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam yang menyebar
Tanda ruam awalnya hanya berbintik dan kemudian akan melepuh dan menjadi lenting serta mengering, yang kemudian mengelupas.
Kondisi itu bisa berlangsung dari paling singkat 14 hari hingga 21 hari dan akan membaik pada sendirinya.
(Saepul)