JAKARTA, PANJIRAKYAT: Balita berinisial RKR mengalami hal tragis menjadi korban tabrak lari hingga meninggal dunia. Peristiwa tersebut, terjadi tepat di depan gerbang rumahnya, Kecamatan Sekarbela, Mataram.
Orang tua korban, Asmuji Karya Putri pun menuntut keadilan dan berharap pihak berwenang bisa secara cepat mengurus kasus tersebut.
Dalam peristiwa tabrak lari bocah berusia 1,5 tahun itu, sebagai terduga pelaku adalah berinisial MJF pun sudah menjalani pemeriksaan kepolisian.
Kronologi Tabrak Lari Balita hingga Meninggal Dunia
Peristiwa bermula saat ayah korban pulang menjemput kakak korban dari sekolah sambil membawakan es krim. Korban sempat lepas dari penglihatan pengasuh saat sang ayah sedang memasukan sisa es krim ke dalam kulkas, kemudian mengurusi pekerjaan rumah di dapur.
Saat tidak menemukan korban di dalam rumah, pengasuhnya mencari ke luar dan menemukan RKR sudah tergeletak di jalan dalam kondisi kepala berlumuran darah sambil masih memegang sisa es krimnya. Kemudian, saat ditemukan di depan rumah, korban masih meringis kesakitan.
Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
RKR pun sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Nahas, nyawa balita itu tak tertolong dan diduga meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Atas peristiwa itu, ibu RKR, Asmuji Karya Putri mengungkapkan awalnya tidak ada yang mengetahui siapa pelaku tabrak lari anaknya. Namun kecurigaan muncul saat terduga pelaku MJF datang ke rumah mereka untuk menyampaikan belasungkawa dan meminta maaf.
Asmuji menyesali sikap terduga pelaku yang meninggalkan RKR begitu saja dalam peristiwa tabrak lari itu. Padahal, terduga pelaku disebutnya merupakan seorang dokter anak.
Dia juga mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian. Padahal, kasus tersebut sudah seminggu berlalu dan polisi juga sudah memeriksa dirinya dan terduga pelaku.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Mataram, AKP Yozana Fajri Sidik menyatakan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah keterangan saksi, rekaman CCTV, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Atas dugaan kasus tabrak lagi yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut
“Kendaraan terduga pelaku sudah kami amankan di unit laka. Dari pemeriksaan, tidak ditemukan bercak darah pada kendaraan. Namun, pengemudi mengaku sempat merasa melindas sesuatu seperti batu atau bata,” jelas AKP Yozana.
Saat ini, pihak kepolisian masih melengkapi bukti dan keterangan sebelum menyerahkan kasus ini ke unit Reskrim.
(Saepul)