JAKARTA, PANJIRAKYAT: Adanya Pemberlakuan Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang mulai tergalakan 1 Januari 2025, membuat para produsen otomotif harus melakukan penyesuaian strategi dalam penjualannya.
Ha itu, demikian dikatakan oleh Presiden Direktur PT JLM Auto Indonesia, Gerry. Diketahui, JLM Auto Indonesia menaungi mereka mobil premium, Jaguar Land Rover.
“Tidak terlalu pengaruh ya, mungkin tidak terlalu berpengaruh,” ujar Presiden Direktur PT JLM Auto Indonesia Gerry Kertowidjojo melansir Antara, Minggu (01/12/2024).
Kendati begitu, kata Gerry, pemberlakuan PPN sebesar 12 persen, bukan berarti sama sekali tidak mempengaruhi apa-apa. Namun, ia optimis, pasar mobil premium akan stabil, meski ada penetapan baru.
“Kita belum bisa memprediksi pasarnya, tapi berdasarkan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pasti akan tumbuh, akan stabil,” tambah Gerry.
Menurutnya, mobil-mobilan yang harganya sudah tetap (OTR) sudah sesuai dengan pajak , tidak akan mengalami perubahan, setidaknya hingga penetapan tersebut berjalan.
“Kita lihat saja bagaimana kondisi pasar nanti, tapi yang pasti harga ini tetap akan berjalan sampai 2025 pun tetap akan sama,” kata Gerry merujuk pada produk yang baru diluncurkan, Range Rover Evoque.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, kenaikan tarif PPN sebesar 12 persen, yang akan berjalan sesuai dengan ketetapan Undang-Undang (UU).
Adapun wacana tersebut, tertuang dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang disusun pada 2021.
Kala itu, pemerintah mempertimbangkan kondisi kesehatan hingga kebutuhan pokok masyarakat yang terimbas oleh pandemi COVID-19.
Menurut Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus terjaga kesehatannya, serta pada saat yang sama, juga mampu berjalan saat kondisi krisis.
(Saepul)