• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 16 Agustus 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Dunia

Akibat Harga Mahal, Petani Benua Asia Beralih ke Varietas Beras

Penulis Saepul
22 September 2024
A A
varietas Beras

(Ilustrasi.Pixabay)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

BANDUNG, PANJIRAKYAT: Dalam mengsiasati harga beras yang kian melonjak tinggi, petani di sejumlah negara Benua, beralih pada inovasi varietas padi yang mampu bertahan dari dampak krisis iklim.

BACAJUGA

Teroris Bom Bali Hambali Tak Bisa Masuk Indonesia, Yusril Beberkan Alasannya

TNI Siap Turun Lakukan Misi Kemanusiaan di Myanmar

Kekeringan dan cuaca ekstrem menjadi masalah utama yang mengancam produksi padi, terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara, yang berdistribusi beras untuk 3,5 miliar orang.

Setelah harga beras mengalami lonjakan yang mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023, petani dan produsen mencari cara untuk menghadapi masalah ini dengan solusi  varietas baru yang bisa bertahan pada kondisi iklim ekstrim

Beras Varietas Bertahan dari Kekeringan

Institut Riset Pertanian Padi (IRRI) Filipina, misalnya, telah mengembangkan varietas padi tahan kekeringan, yang sudah menjadi penerapan di beberapa negara.

ADVERTISEMENT

Varietas tersebut mencakup Sahbhagi dhan di India, Sahod ulan di Filipina, dan Sookha dhan di Nepal. Kelebihannya, mempertahankan produktifitas meski dalam kondisi suhu kering dan kemarau panjang.

Dalam uji coba lapangan, panen rata-rata mencapai 0,8-1,2 ton per hektar saat kondisi iklim yang tidak bersahabat dengan petani

Varian Varietas 

Selain varietas tahan kekeringan, IRRI juga mengembangkan varietas padi yang tahan terhadap genangan air. Tanaman padi biasanya tidak dapat bertahan lebih dari empat hari jika terendam air.

Negara-negara dengan daerah persawahan rawan banjir, seperti Indonesia dan Bangladesh, kehilangan jutaan ton beras setiap tahunnya akibat bencana genangan air.

IRRI telah merekayasa gen SUB1, yang membuat padi lebih tahan terhadap banjir dan memasukkan gen ini ke dalam varietas pembenihan.

Hasil panen varietas dengan gen SUB1 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan hasil panen 1-3 ton per hektar meski terendam air selama 10-15 hari.

Kemudian, varietas padi tahan asin juga tengah pengujian untuk memperluas area tanam, terutama di lahan sawah yang menjadi asin akibat banjir rob.  Tujuannya, dapat membantu petani yang mengalami masalah serupa.

Inovasi di Jepang

Teknologi serupa juga berkembang di Jepang, untuk menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh cuaca panas.

Suhu tinggi yang melanda negara ini pada bulan Juli 2024 menyebabkan penurunan kualitas padi, dengan munculnya bercak putih pada bulir padi yang menjadikannya kurang laku dijual.

Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Saitama tengah menguji varietas padi baru yang lebih kuat menghadapi iklim panas bumi.

Peneliti melakukan penyerbukan silang untuk menciptakan varietas yang lebih tahan, seperti varietas emihokoro, yang sudah ditanam di 31 lokasi percobaan.

 

 

(Saepul)

 

Tag: berasharga beraspetanivarietas berasvarietas tani

Artikel Terkait

stasiun new delhi
Dunia

Ngeri, Himpitan di Stasiun New Delhi Berakibat Korban Tewas dan Luka!

16 Februari 2025
penerbangan china
Dunia

China Catatkan Rekor Penerbangan 730 Juta Selama 2024!

4 Januari 2025
Trump Ukraina Rusia
Dunia

Trump Yakin Konflik Ukraina-Israel Bisa Berhenti

13 Februari 2025
wni kasus pembunuhan
Dunia

11 WNI Ditangkap Polisi Jepang soal Kasus Pembunuhan, Kemlu Kawal Hukum!

17 Januari 2025
kuburan massal suriah
Dunia

12 Kuburan Massal Ditemukan di Suriah, Diduga Ulah Rezim Assad

17 Desember 2024
trump McDonald's
Dunia

Donald Trump Bakal Bekerja di McDonald’s, Nyinyir Kamala Harris!

16 Oktober 2024
Artikel Selanjutnya
giok naga terbesar

Batu Giok Naga Terbesar Ditemukan di China, Berasal dari Zaman Neolitikum

Artikel Terpopuler

  • seragam komcad

    Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 12 Custom ROM untuk Gaming, Performa Tanpa Beban!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

prabowo megawati

SBY dan Jokowi Kompak Hadir, di Mana Megawati saat Sidang Tahunan MPR 2025?

15 Agustus 2025
Ditengah Desakan Pemakzulan Bupati Pati, Pemerintah: Cari Jalan Terbaik

Ditengah Desakan Pemakzulan Bupati Pati, Pemerintah: Cari Jalan Terbaik

15 Agustus 2025
abraham samad ijazah jokowi (2)

Diperiksa 10 Jam oleh Polda Metro Jaya soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Abraham Samad Dapati Pertanyaan Tak Sinkron?

14 Agustus 2025
KPK Yaqut

Yaqut Dicekal ke Luar Negeri oleh KPK, Waktu Bisa Diperpanjang

13 Agustus 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat