JAKARTA, PANJIRAKYAT: Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengumukakan ketidaksukaan terhadap penyanyi Taylor Swift.
Dalam jejaring media sosialnya, Truth ia menyebut “Saya Benci Taylor Swift”. Pernyataan itu muncul, pasca bintang pop tersebut mendukung Kamala Harris sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat.
“Ia memperjuangkan hak dan tujuan yang menurut saya membutuhkan seorang pejuang untuk memperjuangkannya,” tulis Swift di Instagram.
“Menurut saya, dia adalah pemimpin berbakat yang penuh ketenangan, dan saya percaya kita bisa mencapai lebih banyak di negara ini jika kita dipimpin oleh ketenangan, bukan kekacauan,” tambahnya.
Kampanye Harris mengejek Trump dengan merilis pernyataan yang lebih panjang soal Taylor Swft, yang mana dengan menyebutkan 28 lagu.
Usai Taylor Swift mengungkapkan dukungan politiknya, lantas ratusan ribu orang mengunjungi situs web AS “vote.gov,” yang menyediakan informasi pemilihan resmi untuk publik.
Dalam pantauan terkini, unggahan Taylor Swift yang mendukung Kamala Harris telah mendapatkan sekitar 10 juta like atau suka.
Sebelumnya, intang pop Taylor Swift secara resmi menyatakan dukungannya untuk Wakil Presiden Kamala Harris dalam pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pilpres 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan Swift melalui unggahan Instagram pada Selasa (10/9/2024) malam, tak lama setelah debat antara Harris dan mantan Presiden Donald Trump.
Dalam unggahannya kepada lebih dari 283 juta pengikutnya, Swift menyebut Harris sebagai “pemimpin berbakat yang tenang dan tegas.”
“Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024,” tulis Swift.
“Saya mendukung @kamalaharris karena ia memperjuangkan hak-hak dan isu-isu yang saya percaya membutuhkan sosok tangguh untuk membela mereka. Saya yakin, kita bisa mencapai lebih banyak di negara ini jika dipimpin oleh ketenangan, bukan kekacauan,” tambahnya.
Swift juga memuji pilihan Harris untuk menggandeng Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presiden.
Ia menyebut Walz sebagai sosok yang sudah lama memperjuangkan hak-hak LGBTQ+ dan hak-hak reproduksi perempuan.
(Saepul)