JAKARTA, PANJIRAKYAT: Presiden Prabowo Subianto mengimbau kepada seluruh negara anggota ASEAN untuk tetap berlandas pada prinsip-prinsip hukum laut internasional sebagaimana tercantum dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.
Ia menekankan, pentingnya kekuatan dan kekompakan antarnegara ASEAN dalam menjaga stabilitas dan kemandirian kawasan.
“Kita harus terus bersuara satu untuk menegakkan UNCLOS 1982; dan untuk mengupayakan penyelesaian awal kode etik yang efektif dan substantif tahun depan,” tutur Prabowo saat sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, dikutip Senin (27/10/2025).
,Prabowo menegaskan, persatuan dan sentralitas ASEAN menjadi fondasi penting untuk menjaga ketahanan dan kemandirian kawasan, terutama di tengah dinamika global yang semakin tidak menentu.
“Dunia saat ini terpecah belah. Persaingan semakin tajam. Kepercayaan memudar. Dan tatanan global kehilangan keseimbangan. Dalam lingkungan seperti ini, ASEAN harus tetap bersatu. Persatuan dan sentralitas bukan sekadar kata-kata kunci. Tanpanya, kita berisiko dipecah belah oleh kekuatan-kekuatan yang lebih besar,” ucapnya.
Prabowo juga menyoroti bahwa kekuatan ASEAN tidak terletak pada sikap konfrontatif, melainkan pada kemampuan membangun hubungan yang konstruktif dan inklusif di antara negara-negara anggotanya. Menurutnya, pendekatan tersebut telah menjadi ciri khas ASEAN dalam menghadapi berbagai ujian di masa lalu.
“Itulah cara ASEAN, dipandu oleh dialog, kesabaran, dan saling menghormati. Melalui pendekatan inilah kita telah mengatasi tantangan di masa lalu dan melalui semangat yang sama kita harus terus bergerak maju,” lanjutnya.
Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks. Ia menegaskan bahwa persatuan ASEAN bukan sekadar slogan, tetapi menjadi jalan menuju perdamaian dan kesejahteraan bersama.
“Jika kita terpecah belah, kita kehilangan kredibilitas. Jika kita bersatu, kita tidak bisa diabaikan. Indonesia siap menapaki jalan ini bersama demi perdamaian, demi kesejahteraan, demi rakyat kita,” pungkasnya.
(Saepul)












