JAKARTA, PANJIRAKYAT: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin (03/02/2025), mengeluarkan pernyataan tidak dapat menjamin gencatan senjata akan terus berjalanan di Jalur Gaza.
Pernyataan ini muncul, sehari sebelum ia menyambut kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih.
“Saya telah melihat orang-orang dianiaya. Tidak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Tidak, saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian akan terwujud,” kata Trump dalam wawancara dengan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih.
Kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat tersebut, juga menjadi pertemuan perdana bagi pemimpin negara di Gedung Putih pasca Trump menjabat pada Januari lalu.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu membatalkan rencana pengiriman tim perundingan Israel ke Qatar untuk membahas tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata Gaza, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, hingga ia bertemu dengan Trump.
Saat ini, tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza tengah berlangsung. Fase pertama gencatan senjata selama enam minggi, di mana sejumlah tahanan dibebaskan baik oleh Israel maupun Hamas, dan pasukan Israel menarik diri dari daerah berpenduduk di Gaza.
Namun, meskipun fase pertama telah berjalan, gencatan senjata ini masih bersifat sementara dan dapat diperpanjang jika kedua pihak setuju untuk melanjutkan negosiasi.
Salah satu ketentuan yang tengah dibahas untuk tahap kedua adalah pembebasan sandera lebih lanjut, termasuk tentara Israel laki-laki yang masih ditahan oleh Hamas. Di samping itu, Israel diharapkan dapat menarik seluruh pasukannya dari Gaza, dan gencatan senjata yang berlaku saat ini akan menjadi permanen.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga ditanya mengenai kemungkinan dukungannya terhadap aneksasi Israel atas wilayah Tepi Barat yang diduduki. Trump menanggapi pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan usulan tersebut.
“Baiklah, saya tidak akan membicarakan hal itu. Negara ini memang kecil dalam hal wilayah,” jawab Trump.
“Wilayah ini sangat kecil, dan sungguh menakjubkan bahwa mereka mampu melakukan apa yang telah mereka lakukan. Jika Anda memikirkannya, mereka memiliki banyak kekuatan otak yang cerdas, tetapi wilayah ini sangat kecil, tidak perlu diragukan lagi,” tambah Trump, memberikan gambaran tentang bagaimana ia melihat situasi wilayah Israel dan Palestina.
(Saepul)