JAKARTA, PANJIRAKYAT: Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, berencana memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia dengan mendirikan pabrik aksesoris di Bandung. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi prasyarat penting bagi produk elektronik agar dapat dipasarkan secara legal di Indonesia.
Investasi Besar untuk Pasar Indonesia
Pabrik yang akan dibangun di Bandung merupakan bagian dari investasi senilai $100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun. Rencana ini telah diajukan Apple kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai komitmen untuk mematuhi regulasi sekaligus memperkuat posisinya di Indonesia, salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Febri Hendri Antoni Arif, juru bicara Kemenperin, pabrik ini akan memproduksi bantalan busa premium untuk AirPods Max, aksesoris audio nirkabel kelas atas milik Apple. Produksi direncanakan dimulai pada Juli 2025.
“Komponen ini akan menjadi bagian dari rantai pasokan global Apple dan memperlihatkan keseriusan perusahaan terhadap pasar Indonesia,” ungkap Febri dalam keterangannya.
Fokus pada Produksi Bantalan AirPods Max
Pabrik baru ini akan fokus memproduksi bantalan busa yang digunakan pada AirPods Max, headphone over-ear premium Apple yang dirilis pada tahun 2020. Produk ini dikenal karena desain ergonomisnya yang elegan, bantalan adaptif, dan kenyamanan penggunaan yang tinggi.
AirPods Max tersedia dalam lima pilihan warna: Green, Pink, Silver, Space Grey, dan Sky Blue, dan dijual dengan harga resmi Rp8.999.000 di Indonesia. Dengan komponen yang dirancang khusus untuk pengalaman audio terbaik, headphone ini menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengutamakan kualitas suara dan estetika.
Manfaat Bagi Indonesia
Pendirian pabrik di Bandung memberikan beberapa manfaat besar bagi pasar Indonesia. Selain mengurangi ketergantungan pada impor komponen, langkah ini juga mempercepat distribusi aksesoris ke pasar lokal.
Dari sisi ekonomi, kehadiran pabrik ini membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem manufaktur global Apple, menjadikan negara ini sebagai pusat produksi penting di Asia Tenggara.
Selain itu, pabrik ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk inovasi teknologi lokal, mendorong kolaborasi antara Apple dan industri manufaktur dalam negeri.
Patuhi Regulasi TKDN
Regulasi TKDN menjadi tantangan yang harus dipenuhi Apple untuk memastikan iPhone 16 dapat dipasarkan secara legal di Indonesia. Dengan mendirikan pabrik ini, Apple menunjukkan komitmen serius untuk mematuhi aturan lokal sekaligus memperluas jangkauan bisnisnya.
Langkah ini juga mempertegas posisi Apple sebagai pelaku utama di industri teknologi yang siap beradaptasi dengan kebutuhan pasar global dan lokal.
BACA JUGA: Tips Sukses Custom ROM HP Android, Biar Nggak Gagal
Optimisme Masa Depan
Dengan investasi ini, Apple optimis dapat memperkuat pijakan bisnisnya di Indonesia sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Pabrik di Bandung menjadi bukti nyata keseriusan Apple dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memenuhi regulasi nasional.
Kehadiran fasilitas manufaktur ini juga menjadi simbol komitmen Apple untuk tetap relevan di tengah persaingan ketat pasar teknologi global.
(Raya)