BANDUNG, PANJI RAKYAT: Continuously Variable Transmission (CVT) pada motor matic memiliki peran penting dan krusial saat menyalurkan tenaga ke roda.
Selayaknya, komponen lainnya, CVT dapat mengalami kerusakan. Jika mengalami masalah, beberapa gejala akan muncul.
Tanda CVT Motor Matic Rusak
Bagi kaum awam, mungkin akan bertanya-tanya, apa dari tanda kerusakan dari komponen tersebut? Melansir laman Suzuki, berikut tanda-tanda kerusakannya:
1. Tarikan Mesin Terasa Berat
Salah satu gejala umum CVT yang bermasalah adalah tarikan mesin yang terasa berat. Kondisi ini sering terjadi pada motor yang digunakan untuk membawa beban berat secara terus-menerus.
BACA JUGA: Spesifikasi Morbius 250, Semburkan Torsi Maksimal!
Beban yang terlalu berat dapat menyebabkan rumah roller atau pulley pada CVT lebih cepat aus, sehingga usia pakainya menjadi lebih pendek.
Untuk menghindari kerusakan ini, hindari kebiasaan membawa barang yang terlalu berat menggunakan motor matic. Selalu perhatikan batas kapasitas yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Dengan menjaga beban tetap dalam batas yang wajar, Anda dapat memperpanjang usia komponen CVT dan menjaga performa motor tetap optimal.
2. Mesin Bergetar
CVT yang bermasalah juga dapat menunjukkan gejala berupa mesin yang bergetar. Getaran ini biasanya bersebab dari roller yang sudah usang dan perlu diganti.
Roller berfungsi untuk mengatur putaran mesin, dan komponen ini biasanya memiliki usia pakai sekitar 20-24 ribu kilometer.
Bila roller sudah aus, anda akan mendengar suara bising dari CVT, dan performa akselerasi motor akan berkurang drastis.
Oleh karena itu, meskipun tidak ada gejala masalah yang jelas, sebaiknya ganti roller secara berkala sesuai dengan jarak tempuh yang dianjurkan untuk menjaga performa kendaraan.
3. Suara Berdengung
Gejala lain yang sering muncul ketika CVT mengalami kerusakan adalah keluarnya suara berdengung. Suara ini biasanya berasal dari gear rasio CVT yang kekurangan pelumasan, sering kali akibat jarang mengganti oli atau menggunakan oli berkualitas rendah.
Ketika gear rasio tidak mendapatkan pelumasan yang memadai, komponen ini akan bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan akselerasi kendaraan menjadi lambat.
Jika anda mendengar suara dengung ini, segera periksa dan ganti oli CVT dengan yang berkualitas sesuai rekomendasi pabrikan.
4. Suara Berisik V-Belt
Indikasi lainnya dari suara, adalah V-belt. Fungsi dari komponen ini mirip dengan rantai pada motor manual. V-belt terbuat dari bahan karet yang elastis, dan jika komponen ini mengalami kerusakan, akan muncul suara berisik dari CVT.
Kerusakan pada v-belt tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat memengaruhi performa komponen lain pada motor.
Terutama jika v-belt sudah retak, ada risiko besar bahwa v-belt bisa putus sewaktu-waktu, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih serius pada CVT.
5. Tercium Bau Gosong
Selain dari suara, kerusakan juga tercium aroma bau gosong dari komponen tersebut. Biasanya, bau ini muncul bersamaan dengan suara berisik dari CVT, yang menunjukkan bahwa ada masalah signifikan pada v-belt atau komponen lain di dalam CVT.
Jika anda mencium bau gosong, sebaiknya segera hentikan perjalanan dan periksa kondisi CVT. Jangan biarkan motor terus digunakan dalam kondisi ini, karena bisa menyebabkan kerusakan lebih parah dan biaya perbaikan yang jauh lebih besar.
Segera bawa kendaraan Anda ke bengkel resmi atau bengkel yang tepercaya untuk perbaikan.
Jangan pernah mengabaikan gejala kerusakan pada CVT motor matic Anda. Dengan segera mengambil tindakan saat gejala-gejala ini muncul, Anda dapat menghindari kerusakan yang lebih serius dan menjaga motor tetap dalam kondisi optimal.
(Saepul)