JAKARTA, PANJIRAKYAT: Lembaga konsultan politik, Charta Politika Indonesia merilis hasil riset mereka, terhadap partisipasi coblos Pilkada DKI Jakarta 2024.
Mereka menilai, telah terjadi partisipan pemilih di DKI Jakarta, yaitu mencapai 58 persen. Perbandingan dengan pencoblosan 2017, menunjukkan peningkatan sebesar 72 persen.
“Tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Di mana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72% orang memilih. Ada peningkatanlah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14%,” kata peneliti Charta Politika Indonesia, Dadang Nurjaman dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).
Ia mengungkap salah satu penyebabnya, karena isu untuk tidak mencoblos ataupun coblos seluruh kandidat pemimpin.
“Bisa jadi karena isu-isu beberapa yang muncul seperti mencoblos, tidak mencoblos, atau kemudian mencoblos semua, dan daripada datang kemudian mencoblos semua mungkin saja orang itu lebih pada tidak datang ke TPS,” ungkap Dadang.
Ia juga memperkirakan, penurunan tersebut, juga berpotensi pada Anies Baswedan yang tidak mendapatkan dukungan partai dan membuat para pendukungnya golput.
“Mungkin saja dipengaruhi oleh faktor dukungan partai yang tidak ke salah satu tokoh misalnya seperti itu, kayak Anies, misalnya karena faktor itu. Anak abah nih nggak ikut semua gitu kan. Kan bisa jadi seperti itu,” pungkasnya.
(Saepul)